Pengalaman kerja pertamaku..? Hmmm…terdorong oleh kata-kata Pak Andika dalam salah satu postingannya tentang pengalaman kerja pertama: Ayo ceritakan pengalaman kerja pertamamu…hoyoooo (ciri khas Pak Andika…hahaha).
Maka aku mengingat-ingat tentang pengalaman pertamaku bekerja dan bisa menghasilkan uang.
Waktu itu aku sudah menginjak semester 6, sudah tidak banyak mata kuliah yang harus aku ikuti, hanya tinggal mengulang mata kuliah yang nilainya kurang memuaskan. Sambil mengerjakan skripsi, aku pun mencari-cari peluang untuk menambah pengalaman dan uang saku sebagai mahasiswa yang terkenal berkantong pas-pasan, sesuai judul lagunya Project Pop : Nasib anak kos….
Kemudian kulihat di papan pengumuman fakultas, dibuka lowongan untuk menjadi asisten dosen. Wah, peluang menarik nih, sambil mengerjakan skripsi, mengisi waktu luang yang ada dengan mengajar sebagai asisten dosen di bidang pengajaran bukan di bidang penelitian. Apalagi aku punya pengalaman mengajar pramuka anak-anak SMP ketika aku SMA dulu (ini bisa dibilang pengalaman mengajar bukan ya..hehe). Akan tetapi pengalaman mengajar di kepramukaan bukan untuk mendapatkan penghasilan melainkan untuk meraih kenaikan pangkat, macam pegawai negeri saja ya..
Aku melamar untuk mengajar 2 mata kuliah di sore hari. Berbekal nilai IP yang lumayan dan nilai A pada mata kuliah yang bersangkutan, aku pun melamar menjadi asisten dosen. Setelah melalui proses wawancara dengan dosen yang akan aku bantu, akhirnya diterimalah aku menjadi asisten dosen mereka.
Mungkin karena waktu mengajarku di sore hari, jam 4 dan jam 6 sore, tidak mengganggu jadwal kuliah reguler, maka banyak mahasiswa yang berminat ikut kelas asistensiku. Saat itu penghasilanku lumayan juga, untuk ukuran kantong mahasiswa perantauan. Karena gemar menabung (ceileeh…namanya juga pramuka : rajin, jujur, sederhana, tidak sombong, dan gemar menabung), penghasilanku aku belikan emas. Sialnya, emas tabunganku ini hilang dicopet di bis dalam perjalanan ke Malioboro…hahaha…asem tenan (kata wong Jowo). Salah sendiri, emas kok ditaruh di dompet, ya amblasss. Yah sudahlah, mungkin belum rejekiku.
Itu pengalaman kerja pertamaku sebelum selesai kuliah.
Setelah selesai kuliah, aku melanjutkan studi ke S2 di salah satu perguruan ternama di Ngayogyokarto Hadiningrat. Setelah selesai 1,5 tahun kemudian, aku langsung ke ibukota karena diterima bekerja di salah satu perusahaan Jepang yang berkantor di daerah Gatot Subroto. Sebenarnya kantornya menyenangkan, teman-teman kerja juga baik-baik, serta gaji dan bonusnya lumayan, tapi yah, itulah..karena peristiwa Semanggi, orang tuaku was was melepas sendiri anak gadisnya hidup di ibukota. Apalagi saat itu kosku di Rawamangun dan setiap hari menyetir sendiri ke kantor di daerah Gatot Subroto, dekat dengan lokasi yang rawan demo dan kerusuhan. Padahal saat itu, aku sedang mengincar lowongan masuk Bank Indonesia. Hmmm…sedih juga mengingat hal itu, gara-gara peristiwa kerusuhan, aku dilarang orang tuaku bekerja di ibukota. Aku mengabarkan kejadian ini kepada kampus almamaterku dulu. Lalu mereka menawariku untuk bekerja disana. Akhirnya aku back to campus…mengajar beberapa mata kuliah, untungnya aku punya pengalaman mengajar sebagai asisten dosen, jadi tidak terlalu grogi menghadapi mahasiswa. Apalagi aku sempat 1 semester mengajar mahasiswa S2, yang rata-rata usianya lebihtua dari aku.
Ya, itu pengalaman kerja pertamaku setelah selesai kuliah.
Terimakasih telah sudi membaca pengalaman kerja pertamaku.
Salam hangat,
Tyas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H