Lihat ke Halaman Asli

Pemikiran Hasan Hanafi Tentang Modernisasi Islam

Diperbarui: 25 Desember 2024   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pemikiran Hasan Hanafi tentang Modernisasi Islam

Hasan Hanafi, seorang pemikir Islam terkemuka, menawarkan perspektif kritis terhadap modernisasi Islam. Ia menolak pendekatan yang sekadar meniru Barat, menekankan pentingnya reinterpretasi Islam dalam konteks modern tanpa meninggalkan esensi ajarannya.

1. Kritik terhadap Modernisasi ala Barat:

Hanafi mengkritik modernisasi yang berbasis pada pengalaman Barat. Ia melihat bahwa modernisasi tersebut seringkali mengabaikan konteks sosial, budaya, dan sejarah masyarakat Muslim.   Baginya,  modernisasi semata-mata sebagai imitasi Barat bukanlah solusi.  Ia menekankan pentingnya  memahami dan mengkritisi ide-ide liberalisme dan pencerahan dari Barat,  meskipun terpengaruh olehnya .

2. Pendekatan Reinterpretasi Islam:

Hanafi menganjurkan reinterpretasi ajaran Islam  untuk menjawab tantangan zaman modern.  Ia menekankan pentingnya ijtihad,  bukan hanya sebagai upaya intelektual, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral untuk memastikan Islam tetap relevan dan aplikatif.   Ini berarti  mencari solusi atas isu-isu kontemporer seperti ketimpangan sosial dan konflik antaragama dengan nilai-nilai Islam .

3. Fundamentalisme Islam:

Hanafi memandang fundamentalisme Islam bukan sebagai reaksi terhadap modernisasi semata, melainkan sebagai fenomena historis yang kompleks.   Ia menentang pandangan yang mengaitkan fundamentalisme Islam secara langsung dengan modernisasi Barat.   Menurutnya, fundamentalisme Islam memiliki akar historis, sosiologis, psikologis, dan ideologis tersendiri .

Kesimpulan:

Pemikiran Hasan Hanafi tentang modernisasi Islam menekankan pentingnya  memahami konteks dan menghindari imitasi buta terhadap Barat.  Ia mengadvokasi reinterpretasi Islam melalui ijtihad untuk menjawab tantangan zaman modern,  sekaligus menolak  pandangan sederhana yang menghubungkan fundamentalisme Islam secara langsung dengan modernisasi Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline