Khusyuk yang terjadi dalam hati sesungguhnya merupakan pancaran dari ma'rifat (pengetahuan) kepada Allah Swt, ma'rifat akan kekuasaan Allah. Barangsiapa yang memiliki ma'rifat lebih kepada Allah, ia akan lebih khusyuk kepada AllahSwt. Kekhusyuan dalam hati berbeda-beda tergantung dari tingkatan ma'rifat seseorang kepada Dzat yang ia sembah. Demikian pula, tergantung pada kesaksian dan penghayatan hati terhadap sifat-sifat yang menyebabkan khusyuk.
Orang yang khusyuk ada karena penghayatan nya yang mendalam akan kedekatan Allah kepada hamba-Nya, dan bahwa dia maha mengetahui rahasia hati, sehingga menyebabkan rasa malu kepada Allah dan pengawasan-Nya dalam setiap gerak dan diamnya
Ada juga yang karena pengetahuan akan sifat kesempurnaan dan keindahan-Nya yang menyebabkan dirinya tenggelam dalam cinta dan kerinduan kepada Allah,. Ada juga orang yang khusyuk karena pengetahuan akan dahsyatnya kemurkaan, balasan, dan hukuman-Nya sehingga menyebabkan rasa takut kepada Allah Swt. Manusi diciptakan di muka bumi ini untuk ma'rifat kepada Allah serta konsekuen dengan perintah dan larangan-Nya. Khusyuk merupakan ibadah hati yang mempengaruhi gerak jasadi. Ma'rifat adalah inti dari ilmu, kedudukan ilmu dibanding kan dengan ma'rifat bagaikan kedudukan iman terhadap ihsan. Ma'rifat lebih khusus dari ilmu. Juga merupakan buah dari ilmu yang bermanfaat serta khusyuk.
Kekhusyuan dalam hati setiap orang tergantung dari derajat ma'rifat yang mereka miliki. Dengan ma'rifat seseorang akan menghiasi diri dengan akhlak dan sifat terbaik, ia akan melahirkan sikap yang dimiliki oleh orang-orang yang khusyuk untuk meraih kekhusyukan.
Tempat asli khusyuk yaitu di hati, dari sana ia mengalir ke jasad dan anggota badan. Dan dari sana lah muncul pengaruh khusyuk yang bersemayam di dalam hati. Diantara bentuk khusyuk adalah rendah hati, tumakninah dan menundukan kepada Allah Swt. Khusyuk juga memiliki rukun-rukun yang harus ditempuh untuk mencapainya. Adapun rukun pertama adalah selalu merasa diawasi oleh Allah Swt dan mengagungkan -Nya. Rukun ini berdiri atas dua sendi, yaitu sendi Al-Muraqabah (merasa diawasi) dan At-ta'zhim (mengagungkan).
Ada beberapa hal yang menghalangi khusyuk salahsatunya yaitu, kegaduhan atau kebisingan, menahan buang Angin, dan kantuk.
Kegaduhan dan kebisingan yang terjadi disekitar kita dan terdengar ketika kita shalat itu lebih mengacaukan konsentrasi daripada gangguan yang disebabkan oleh penglihatan mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H