Lihat ke Halaman Asli

Malva Alliyah

Mahasiswa Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidatullah Jakarta

Narkoba: Musuh dalam Selimut bagi Generasi Muda

Diperbarui: 11 November 2024   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ajakan untuk tidak menggunakan narkoba Sumber: Dokumentasi Pribadi

Permasalahan narkoba menjadi ancaman yang sangat serius di Indonesia, terutama bagi generasi muda. Hal ini dapat dibuktikan dengan kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda di Indonesia. Penyalahgunaan narkoba oleh generasi muda dapat membahayakan masa depan generasi penerus negeri ini. Para pengguna narkoba akan mengalami perilaku ketagihan (sakau) yang menimbulkan rasa yang tidak nyaman, membuat generasi muda sulit fokus pada pendidikan, karier, dan pengembangan diri, sehingga potensi mereka tidak dapat berkembang sepenuhnya. Dan yang paling berbahaya, hal ini dapat menyebabkan kematian. Permasalahan ini semakin diperburuk dengan data Kominfo tahun 2021. Berdasarkan data tersebut, persentase penggunaan narkoba di kalangan remaja usia 15 hingga 35 tahun adalah 82,4% adalah pengguna narkoba, 47,1% adalah pengedar narkoba, dan 31,4% bekerja sebagai kurir. Di zaman sekarang, narkoba sekarang hadir secara diam-diam ditengah masyarakat, terutama kalangan anak muda, tanpa mereka sadari bahayanya, atau kerap disebut sebagai “musuh dalam selimut”. Narkoba sering kali muncul dalam bentuk yang tidak mencurigakan atau bahkan dianggap “modern” dan “menarik”, sehingga anak muda tidak sadar akan kedatangannya, dan tidak melihatnya sebagai suatu ancaman bagi mereka. Salah satu bentuk dari ancaman tersebut ialah datang dalam bentuk rokok elektronik, atau yang sering kali disebut dengan “vape”. Umumnya vape digunakan untuk mengonsumsi cairan yang mengandung nikotin, namun pengguna menyalahgunakannya dengan memasukkan zat narkotika ke dalam cairan vape. Penggunaan zat-zat narkotika melalui vape memungkinkan narkoba dikonsumsi dengan cara yang lebih tersembunyi, karena tidak meninggalkan bau atau residu yang jelas seperti pada rokok konvensional. Para generasi muda mungkin menganggap vape lebih "aman" dibanding metode penggunaan narkoba lainnya. Padahal, meskipun terlihat "tidak berbahaya", vape yang dicampur narkoba bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius, membuat kecanduan, dan membawa efek sosial yang merugikan.

Narkoba atau (narkotika dan obat-obatan) adalah zat atau obat, baik alami, sintetik, maupun semi sintetik, yang melemahkan kesadaran para penggunannya, menimbulkan efek halusinasi, dan menurunkan kemampuan indra perasa pada tubuh manusia. Narkoba juga didefinisikan oleh Undang-Undang Narkotika pada Pasal 1 Ayat 1 bahwa narkoba merupakan zat buatan atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan kecanduan. Narkoba diklasifikasikan menjadi tiga golongan berdasarkan risiko kecanduannya. Golongan 1 adalah tanaman ganja, opium, dan kokain yang konsumsinya sangat berbahaya karena tingginya risiko kecanduan. Selanjutnya, golongan 2 dapat digunakan sebagai pengobatan asalkan memenuhi resep dokter. Ada sekitar 85 jenis obat dalam golongan ini, termasuk morfin, alfaprodina, dll. Narkoba golongan 2 ini juga memiliki kemungkinan besar akan terjadinya kecanduan bagi penggunanya. Terakhir, golongan 3 merupakan obat yang memiliki risiko ketergantungan yang relatif rendah dan sering digunakan untuk terapi dan pengobatan. Pada dasarnya, pemanfaatan utama dari narkoba adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan, Selain itu, dalam dunia medis, narkoba bermanfaat untuk mengatasi depresi, obat bius yang digunakan saat operasi, dan lain sebagainya. Sebenarnya, jika narkoba digunakan dengan baik dan tepat, maka akan menimbulkan manfaat yang baik pula. Namun, penyalahgunaan narkoba yang membuatnya menjadi berbahaya, yaitu dengan mengonsumsinya secara sembarangan dan berlebihan. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya penggunaan narkoba menjadi salah satu penyebab generasi muda menjadi kecanduan. Rasa ingin tahu yang sangat tinggi, keinginan mereka sebagai anak muda untuk mencoba hal-hal baru, serta tekanan dari lingkungan sosial dan hubungan pertemanan menjadi faktor mereka terjerumus ke dalam lingkaran narkoba.

Penyalahgunaan narkoba memberikan dampak serius bagi para generasi muda, baik dari segi fisik, psikologis, sosial, maupun ekonomi. Secara fisik, narkoba dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh seperti hati dan ginjal, ketergantungan untuk selalu mengkonsumsi narkoba, bahkan yang paling fatal berujung pada kematian. Dampak psikologisnya pun tidak kalah mengkhawatirkan, seperti peningkatan risiko depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan mental berat seperti skizofrenia. Skizofrenia adalah sebuah ganguan mental yang terjadi dalam waktu panjang dan para penderita skizofrenia akan mengalami kesulitan untuk membedakan antara kenyataan dengan pikiran yang ada. Dari sisi sosial, narkoba sering kali merusak hubungan para pemakai dengan keluarga dan teman-temannya, kehidupan akademis mereka pasti akan terganggu, serta meningkatkan risiko terlibat dalam perilaku kriminal karena saat memakai narkoba, pengguna biasanya akan mesakan adrenalin yang tinggi. Sementara itu, yang terakhir ada dampak secara ekonomi; biaya pengobatan dan rehabilitasi yang tinggi dapat menjadi beban berat bagi orang tua dan akan menguras banyak biaya. Ditambah, generasi muda dimasa yang akan datang berpotensi kehilangan kesempatan bekerja dan masa depan yang lebih baik. Dampak-dampak ini menunjukkan betapa besar kerugian yang ditimbulkan narkoba bagi masa depan generasi muda. Setelah mengetahui banyaknya dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba, apakah kalian, para generasi penerus bangsa, masih ingin mencoba narkoba?

Membangun kesadaran pada generasi muda sangat penting dalam upaya melawan narkoba. Generasi muda perlu menyadari bahwa memakai narkoba bukanlah solusi atau pelarian yang aman bagi mereka, melainkan ancaman nyata bagi kesehatan dan masa depan mereka. Dengan dorongan untuk berpikir kritis dan berani menolak saat ada yang menawarkan narkoba, mereka dapat menjaga diri dari risiko penyalahgunaan narkoba. Selain itu, motivasi untuk aktif dalam kegiatan positif, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial, akan membantu mereka menjauh dari pengaruh negatif narkoba dan membentuk kehidupan yang lebih produktif. Selain itu, pencegahan dan penanggulangan narkoba memerlukan strategi terpadu yang melibatkan berbagai macam pihak. Yang pertama adalah keluarga. Keluarga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan perhatian kepada anak-anak untuk mengenal bahaya penyalahgunaan narkoba sejak dini. Tak kalah penting adalah pencegahan di sekolah. Pendidikan tentang bahaya narkoba perlu diberikan melalui penyuluhan yang berkelanjutan, sehingga generasi muda mendapatkan pemahaman yang benar dan mampu menghindari ancaman tersebut. Selain itu, pemerintah dan masyarakat juga harus berperan aktif melalui kebijakan yang tegas dan dukungan konkret dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, termasuk dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menyebarluaskan informasi tentang bahaya narkoba. Bagi mereka yang sudah terlanjur terjerumus dalam lingkaran narkoba, perlu dukungan para ahli, yaitu psikolog, untuk mental mereka yang rusak karena narkoba, serta fasilitas rehabilitasi sangat dibutuhkan agar mereka memiliki kesempatan untuk pulih dan kembali ke kehidupan normal mereka masing-masing.

Secara keseluruhan, narkoba merupakan “musuh dalam selimut” yang mengancam secara diam-diam generasi muda dari berbagai macam sisi. Dampak yang sangat serius bagi fisik, mental, sosial, dan ekonomi seharusnya menjadi “lampu merah” untuk generasi muda yang ingin mencoba menggunakan narkoba. Pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan secara parsial atau hanya dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan upaya bersama dari keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, masyarakat, dan para generasi muda itu sendiri. Melindungi generasi muda dari penyalahgunaan narkoba berarti menjaga masa depan bangsa dan membangun masyarakat yang sehat, kuat, serta bebas dari bahaya ketergantungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline