Lihat ke Halaman Asli

Bahayanya Penyakit Wahan dan Wadam

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apakah anda tahu apakah wahan itu?, Wahan merupakan suatu jenis penyakit hati, dimana seseorang terlalu mencintai keduniawian dan berperilaku liberal, pluralis, sekuler dan ketakutan yang teramat sangat terhadap kematian, karena belum menyiapkan bekal yang banyak untuk kehidupan alam barzah nanti. Sedangkan apa yang di maksud dengan penyakit wadam itu?, saya sebagai penulis artikel ini mengambil akronim kata wadam yang artinya "WAnita jadi-jadian padahal gendernya dari kalangan nabi aDAM", dua penyakit itu sangat bahaya, karena dapat mendatangkan murka Allah Subhanau Wa Ta'ala. Apa saja dampak dari penyakit wahan dan wadam bagi negara, bangsa Indonesia yang notabene penganut islamnya dominan, mari kita simak:

BAHAYA PENYAKIT WAHAN:

1. Jika suatu penduduk negeri terkena penyakit wahan, maka Allah akan mengangkat di negeri tersebut pemimpin yang dzolim, yang jauh dari unsur syar'i, bahkan Allah akan mengangkat di negeri tersebut pemimpin dari kalangan non muslim. Kita lihat tingkat elektabilitas partai di Indonesia, hasil pemilu 9 April 2014 kemarin. PDI P yang mengusung 183 Caleg non muslim elektabilitasnya sangat luar biasa dan jadi partai pemenang pemilu, GOLKAR yang notabene pemimpinnya pernah di demo oleh mahasiswa di tahun 1998, menjadi runner up di pemilu 9 april 2014 kemarin, Terus ada juga partai yang pemimpinnya menculik aktivis di tahun 1998, malah masuk 3 besar, Partai yang penuh kader dan simpatisan yang korup masuk ke daftar 4 besar, naudzubillah mindzalik.

2. Jika suatu penduduk terkena penyakit wahan, maka negeri tersebut jauh dari unsur kemakmuran, dan malah akan terjerembab ke dalam krisis yang teramat sangat. Kita analisis potensi SDA yang ada di Indonesia, Koes plus dalam lirilk lagunya "Tanah kita, tanah syurga, tongkat dan kayu menjadi tanaman", memang sangat benar sekali, kita adalah negara zamrud khatulistiwa, penghasil mutiara, penghasil emas terbesar di bumi papua, penghasil ikan yang luar biasa, penghasil hutan yang hebat, hasil pertanian melimpah ruah, aneka tambang ada, tapi rakyatnya hidup di bawah garis kemiskinan, ngatri BLT sampai ada yang meninggal, jadi pembokat di luar negeri sampai ada yang di penggal, sungguh ironis dan menyedihkan. Efek dari Wahan sangat jelas, orang alim dan sholeh sangat banyak, yang muncul jadi pejabat malah para koruptor, selebritis, dan kaum hedonis.

3. Yang paling dahsyat adalah adzab Allah di akhirat nanti, sungguh di dunia mendapatkan pemimpin yang dzolim, wakil-wakilnya dapat yang dzolim, di akhirat mendapat siksa dari Allah SWT.

4. Jikalau penduduk suatu negeri mau beriman dan bertaqwa, maka Allah akan memberikan barokahnya di negeri tersebut, jikalau penduduk negeri tersebut hanya mengejar kesenangan dunia semata, terlena, dan malas untuk beribadah, maka tunggulah adzab allah teramat pedih.

5. Negara akan mengalami krisis multi di mensi, pemimpinnya koruptor, kerusuhan di mana-mana, perilaku anarkis merebak, kejahilan tentang agama makin merebak, klimaksnya: "negara akan di kuasai oleh kaum liberal".

BAHAYANYA PENYAKIT WADAM:

1. Rusaknya tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat kita. Pernikahan sejenis menjadi fakta yang tak terbantahkan lagi.

2. Rusaknya moral dan akhlak umat manusia, karena dalam agama apa pun tidak ada yang melegalkan perubahan jenis kelamin (transjender), kecuali untuk kepentingan medis yang sifatnya krusial dan dapat dianalisis oleh psikolog, ahli kejiwaan, dan dokter yang menanganinya.

3. Ketidakjelasan peran sosial karena adanya tukar-menukar jenis kelamin. Padahal peran sosial dan peran dalam bidang lainnya, antara laki-laki dan perempuan sudah jelas diatur sesuai dengan kodrat dan potensi yang dimiliki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline