Lihat ke Halaman Asli

Infeksi Tulang Gagal Memenjarakannya

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Mengeluh hanyalah bentuk kegagalan menangkap rahmat Allah"--ADL

Membaca tentang Pak Agust Dapa Loka
dulu di majalah HIDUP dan kemudian di kompasiana ini, saya mendapat kesimpulan
bahwa Pak Agust ini adalah orang yang tabah dan pekerja keras. Peristiwa
amputasi “mestinya” menjadi alasan baginya untuk mengeluh, atau mungkin putus
asa tapi TIDAK!

Dengan kondisi tanpa kaki gerakannya
menjadi sangat terbatas. Ditambah lagi dengan infeksi tulang yang tak kunjung
sembuh.

“Anehnya” dia tidak mau mengeluh.
Saya ingat betul dalam majalah HIDUP dia katakan, “Mengeluh hanyalah bentuk
kegagalan kita menangkap rahmat Allah”. Ini kan luar biasa!

Dua tahun mengalami infeksi tulang
sungguh telah menguji kesabaran Pak Agust. Dan dalam penderitaan itu ia sempat
menulis novel “Perempuan itu Bermata Saga” dan tetap mengajar di sekolah.
Energi apakah yang ia miliki?

Kita tentu berharap dia akan segera
terlepas dari sakit tersebut. Dukungan kita sangat membantu membebaskannya dari
infeksi tulang.

Untuk mengenal Pak Agust lebih
dekat, silahkan baca

http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/07/surat-guru-penderita-infeksi-tulang-untuk-sby/

http://sosbud.kompasiana.com/2011/10/06/lolos-dari-maut-tapi-kaki-kananku-hilang-dan-infeksi-tulang-tetap-menyiksa/

http://sosbud.kompasiana.com/2011/06/29/tetap-menulis-meski-disiksa-infeksi-tulang/

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/10/11/kompasianers-menggagas-gerakan-koin-untuk-penderita-infeksi-tulang/

Salam hangat!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline