Dukungan Pustakawan
Dalam melayani Literasi Informasi Kini dan Nanti
Literasi menjadi faktor esensial dalam upaya membangun masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter. Literasi dipahami sebagai kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan. Perpustakaan memegang peran penting dalam Upaya peningkatan literasi bagi Masyarakat, perpustakaan tidak hanya sebagai kumpulan dan gudang ilmu pengetahuan. Layanan perpustakaan sebagai hak inklusif Masyarakat. Demikian dikatakan T. Syamsul Bahri, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia dalam suatu acara "Bincang Literasi, Kini dan Nanti" yang diselengarakan oleh Perpustakaan Nasional berkolaborasi dengan asosiasi Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) serta Praktisi Literasi menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat untuk Kesejahteraan. Acara ini diselenggaraka di Gedung Layanan Perpustakaan Nasional Merdeka Selatan Ruang Pertemuan Lantai 4 pada Senin, 11 Desember 2023. Pukul 08.00-12.00 wib.
Acara dibuka oleh Dr. Adin Bondar,a M.Si Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional RI sekaligus sebagai pembicara utama. Bincang Literasi Menghadirkan:1. T. Syamsul Bahri, S.H.,M.Si. , Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI). 2 Herlina Mustikasari, MA., Ph.D, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB). 3. Maman Suherman, Penulis/Pegiat Literasi/Penasehat GNFI (Good News From Indonesia). 4. Dr. Ir. Adiyati Fathu Roshonah, M.Pd, Ketua 2 Pengurus Pusat Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB)
Dalam Bincang Literasi T. Syamsul Bahri juga menyampaikan bahwa Pustakawan memiliki tanggung jawab untuk menyediakan, mengenali, dan mengelaborasi sumber-sumber informasi yang diperlukan oleh pemustaka sesuai dengan yang mereka inginkan. (memerlukan kreativitas dan inovasi yang tinggi dari Pustakawan). Beberapa prinsip yang harus dipegang adalah : 1. Setiap buku harus diketahui kandungan informasinya. 2. Setiap buku harus ada pembacanya. 3. Setiap pemustaka harus mendapat bukunya . 4. Layani pemustaka dengan prima. Transformasi Perpustakaan dan Pustakawan meliputi : 1. Kecepatan dan Keakuratan2. Kemudahan. 3. Kenyamanan dan sarana. Strateginya adalah :
Transformasi Perpustakaan dan Pustakawan: Perpustakaan harus dirancang agar mampu atau memiliki nilai kebermanfaatan yang tinggi bagi Pemustaka sebagai sarana yang strategis untuk memperoleh pengetahuan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya.
Ikatan Pustakawan Indonesia terus memegang komitmen untuk mmengambil peran dalam upaya pengembangan literasi dan budaya baca Masyarakat diantaranya melalui peningkatan kompetensi pustakawan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H