Diskusi Buku Digital Aksarama dengan LP2M UIN Walisongo dan Pusbiola
Aksaramaya bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang melakukan disukusi pengembangan buku digital. Diskusi dilakukan di Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan (Pusbiola), Perpustakaan Nasional RI, Jalan Salemba Raya No. 28 A Jakarta Pusat pada hari Kamis, 22 Juni 2023. Peserta Diskusi terdiri dari Tim ISBN Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Suharyanto dan Ratnat Gunarti, Tim LP2M UIN Walisongo terdiri dari Ketua Akhmad Arif Juanaid didampingi kepala biro, kepala pusat, dosen dan anggota lainnya berjumlah 6 orang, Tim Aksarama dipimpin oleh Sheli selaku Head of Publisher Partnership
Akhmad Arif Juanaid sebagai Ketua Tim LP2M UIN Walisongo menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ke Jakarta Benchmarking Penerbitan di Perpustakaan Nasional RI dan disela-sela kegiatan ini berkesempatan melakukan diskusi buku digital bersama Tim Aksarama yang bersamaan juga sedan gada kegiatan sosialisasi layanan ISBN di Pusbiola.
Sheli sebagai Head of Publisher Partnership Aksarama menyampaikan paparan tentang Peluang dan Tantangan Industri Buku Digital Pengalaman Aksaramaya Dalam Mengembangkan Platform dan Aplikasi Buku Digital Materi ditulis Oleh: Sulasmo Sudharno Penyemai Digital Library|CEO Aksaramaya|Juri ASN Inspirasi PANRB |Advisor Data Science Center Univ. Indonesia
Sheli menyampaikan bahwa Aksarama mengembangkan Platform Teknologi yang digunakan oleh industri perbukuan dan pemerintah dalam menyediakan bahan baca untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi anak bangsa. Penerbit yang tergabung dalam Aksarama saat ini berjumlah 515 dari seluruh Indonesia dengan jumlah koleksi 99.213 konten (Started with 20 publishers in 2015. By end of 2021, trusted by 488 publishers (including the big five Indonesian publishers) to manage digital copyrights for almost 100k titles)
Dalam diskusi dibahas juga terkait dengan peluang dan tantangan penerbitan di Perguruan Tinggi. University Press sebagai Lembaga yang menerbitkan semua hasil karya civitas akademika. Namun University Press harus berani berinovasi karena paradigma konten digital terus berkembang seiring dengan pengalaman civitas akademia.
Sheli juga menyampaikan bahwa University Digital Library merupakan aplikasi perpustakan digital yang digunakan untuk menyimpan, mengelola dan menyebarkan konten digital yang dimiliki oleh kampus dan civitas akademika Universitas. Koleksi pustaka elektronik Universitas Digital Libraray dapat dipinjam mahasiswa atau masyarakat umum sesuai jumlah copy atau hak akses yang tersedia. Civitas akademika dapat berperan aktif menambah koleksi dalam University Digital Library dengan mengembangkan koleksi pustaka pribadi, dengan cara membeli konten elektronik yang dikembangkan oleh University Press.
Suharyanto selaku perwakilan Tim ISBN pada kesempatan diskusi menyampaikan bahwa saat ini Indonesia melalui layanan ISBN di Perpustakaan Nasional RI menempati uturan ke-7 dari 49 negara di dunia dalam penerbitan global hasil survei dari WIPO tahun 2021 dan diterbitkan pada tahun 2023 (ditulis dalam bagian lain di Kompasiana). Perpusnas juga mendukung secara penuh pengembangan konten digital di Indonesia dalam Upaya peningkatan kegemaran membaca dan literasi bagi masyarakat di Indnesia.