Materi Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tahun 2022, Angkatan ke XIV pada hari ketiga diisi dengan ceramah pakar tentang isu srtategis kebijakan nasional dan isu strategis kepemimpinan kewirausahaan. Materi pertama tentang Merajut Konektivitas di Indonesia Timur untuk pemerataan pembangunan disampaikan oleh Dr. Ir. Hedy Rahadian, M.Sc., Direktur Jenderal Bina MArga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan moderator Dr. P. Marpaung, M.Sc.,
Dalam paparannya awalnya disampaikan tentang Visi, Misi Presiden dan RPJMN. Visi Presiden adalah "Terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berdasarkan gotong royong. Pembangunan infrastruktur di Indonesia adalah memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar.
Dengan Topik Ceramah strategis ini terdiri dari : Kondisi dan tantangan, kebijakan strategi, arah pengembangan konektivitas 2020-2045, dukungan Ditjen Bina Marga terhadap pengembangan konektivitas, peran, PUPR dalam memperkuat konektivitas dan pertahanan ekonomi, inovasi teknologi dalam mendukung konektivitas, kerjasama dengan K/L lain dalam mendukung konektivitas.
Tantangan pembangunan infrastruktur adalah : Performa konektivitas Indonesia. Waktu tempuh yang tinggi dapat berdampak pada biaya logistick yang tinggi dan dapat menghambat daya saing Indonesia di dunia global dan menghambat pertumbuhan ekonomi yang merata. Kondisi jaringan jalan di Indonesia, peta jalan nasional, kondisi jlan di Indonesia berdasarkan kewenangan.
Ceramah juga diisi dengan diskusi tentang permasalahan dalam pembangunan infrastruktur, yaitu diantaranya :
1. Sarana jalan tol, jembatan
2.Pariwisata
3.Kulter / budaya
4.Peratahan dan keamanan
5.Maind set penduduk pendatang dan penduduk asli
6.Jaringan komunikasi / internet
7.Pelabuhan bandara terminal
8.Industri unggulan
9.Ketahan pangan
Isu Strategis Pembangunan Infrastruktur Wilayah Indonesia Timur :
Isu Global: Peningkatan aksesibilitas Wilayah perbatasan Indonesia dibagian timur untuk pertahanan dan keamanan
Isu Nasional: Disparitas pembangunan antara wilayah barat dan wilayah timur Indonesia, konektivitas antar wilayah belum merata