Lihat ke Halaman Asli

Suharyanto Mallawa

TERVERIFIKASI

Pustakawan Perpusnas

Kemping, Komik, dan Perpustakaan

Diperbarui: 17 April 2022   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemping, komik, dan perpustakaan merupakan tiga kata yang sudah saya kenal sejak kecil. Ketika SMP tahun 1984-1986,  saya sudah membuka taman bacaan dengan nama Taman Bacaan Tiga Bersaudara (diambil dari nama saya, kakak saya Totok Soeharto, dan adik saya Almarhum Drajat Sulistyo). Lalu sempat berubah nama menjadi Taman Bacaan Apache (Apache nama kelompok  teman-teman SMP 1 Depok kelas B).  

Koleksi Taman Bacaan/persewaan buku saya terdiri dari buku-buku komik, novel, termasuk buku komik wiro sableng, komik wayang karangan R.A. Kosasih.  Kho Ping Hoo, lima sekawan, petualangan Tintin, Si Buta dari gua hantu, Gundala Putra petir, buku bacaan Balai Pustaka., dan masih banyak yang lainnya.  Buku tersebut disewakan baik baca ditempat maupun di bawa pulang. 

Bapak saya Almarhum Sumarto  memberikan modal untuk  keperluan taman bacaan dan saya biasanya membeli buku-buku tersebut di Pasar baru Jakarta. Persewaan buku ini biasanya sangat ramai dikunjungi disaat liburan kenaikan kelas termasuk ketika liburan sekolah saat puasa di bulan Ramadhan. 

Secara administrasi mengelola penyewaan buku diajarkan langsung oleh Bapak saya, mulai dari pencatatan daftar koleksi judul buku, pencatatan peminjaman, sampai dengan pengelolaan keuangannya. Beliau bekerja sebagai PNS di ABRI- Angkatan Darat bagian perlengkapan. Penyewaan buku utamanya komik di Era tahun 1980-an begitu diminati oleh anak sekolahan baik anak SMP dan anak SMA. 

Begitu juga saya, sejak SD (SDN Anyelir 2 Depok) sudah mulai membaca koran yang dibeli Bapak saya ketika pulang dari kantor. Masa SD saya waktu kelas 3 sampai kelas 6 juga diisi dengan kegiatan pramuka, dan mulai  tertarik dengan bacaan komik. Saya masuk SD boleh dibilang agak terlambat yaitu di usia 8 tahun, hal ini dikarenakan saya terkena penyakit polio di kaki kiri saya, sehingga baru bisa belajar  berjalan di usia 3 tahunan. 

Masih teringat ketika Ibu saya mengendong saya untuk berobat penyembuhan kaki kiri saya.  Cerita tentang keluarga ada dibagian tersendiri dengan judul "Di pangkuan Ibu"

Masa SMP

Di masa SMP, selain membuka persewaan buku, saya juga berjualan buah-buahan di depan rumah, buah kecapi yang sangat laris manis dibeli oleh anak-anak di sekitaran tempat tinggal saya. 

Saya juga berjualan makanan seperti lontong, bakwan, tahu isi di sekolah (SMP N 1 Depok). Makanan itu, Ibu saya yang buat dan saya bawa ke sekolah, dagangan digelar ketika jam istirahat. 

Nah, kalau urusan dagang, Ibu saya sudah mengajak saya untuk belajar berjualan dan menjualkan makanan, jajanan yang dibuat Ibu saya. uang hasil berjualan makanan saya tabung dan biasanya saya gunakan untuk biaya kemping  di luar kota, Cisaat-Sukabumi tempat favaorit saya kemping. Urusan belajar di sekolah, saya termasuk siswa yang biasa-biasa saja, jarang mendapatkan ranking 10 besar, hanya sekali dapat ranking ke-8 di kelas II b, untik kegiatan ekstra kurikuler saya mengambil permainan catur. Wali kelasnya Ny. Nining S.  Teman-teman SMP sampai saat ini masih saling bersilaturahmi terutama melalui grup Whattsapp dengan Nama SMP 1 Depok (APACHE). WAG ini dibuat pada 31 Oktober 2013, admin grupnya Ebon dan Jaja. 

Semasa SMP,  Saya lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti bermain sepeda (sebutannya BMX) dengan teman-teman di perumnas bahkan pernah main sepeda sampai  Ragunan Pasar Minggu. kegiatan jalan malam bersama teman-teman SMP, kami menyebutnya long mars Bogor-Depok, kumpul di rumah saya lalu naik kereta ke Bogor,  di tengah malam baru jalan kaki  ramai-ramai kembali ke Depok.  Aktivitas keseharian, saya juga sering ke  Masjid Almuhajirin Depok di jalan Nusantara.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline