Lihat ke Halaman Asli

Suharyanto Mallawa

TERVERIFIKASI

Pustakawan Perpusnas

MotoGP Mandalika Vs Pawang Hujan: Catatan Literasi Media

Diperbarui: 23 Maret 2022   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Seruput teh hangat di pagi hari....Jagad dunia maya,  media online, dan juga media sosial terutama tiktok, beberapa hari ini diramaikan dengan pemberitaan pawang hujan dengan tokoh utama mbak Rara di perhelatan balapan MotoGP Mandalika. 

Pemberitaan Motor GP Mandalika menjadi lebih viral bukan hanya di Indonesia saja bahkan sampai ke pemberitaan dunia. Berdasarkan penelusuran kata kunci "pawang hujan mandalika" di penelusuran google didapatkan hasil sebanyak 5.710.00 pemberitaan. 

Sedang penelusuran di Trens Google dengan kata kunci yang sama menunjukkan hasi ketertarikan pemberitaan mencapai angka 100.  Beberapa kata kunci yang menarik dari viralnya pemberitaan ini adalah : kearifan lokal, BMKG, memalukan, dipuji media asing, curi perhatian, cari perhatian, aksi Rara, dibayar ratusan juta, Rara Isti Wulandari, sorotan dunia, dihujat, klenik, dihujat, disalahkan.

Literasi media adalah kemampuan untuk terlibat secara kritis dengan media dalam semua aspek kehidupan. Keterampilan literasi media mencakup membedakan fakta dari opini dan analisis, memverifikasi sumber, dan memahami cara kerja media (Australian Media Literacy Alliance, 2021 dalam panduan literasi media). Dapat dikatakan juga Literasi media merupakan kemampuan dalam menelusur, memverifikasi, membaca, menulis, menganalisa serta menyebarluaskan kembali suatu media dalam semua aspek kehidupan.

Literasi berita merupakan kemampuan seseorang menilai kredibilitas dan reliabilitas informasi (Herlina, 2019). Dikutip dari https://www.centerfornewsliteracy.org/what-is-news-literacy (panduan literasi media) terdapat lima tujuan literasi berita, yaitu:

1) Khalayak dapat mengenali perbedaan jurnalisme dan bentuk informasi lain antara jurnalis dan penyedia informasi.

2) Dalam konteks jurnalisme, khalayak dapat membedakan antara berita dan opini.

3) Dalam konteks laporan berita, khalayak dapat menganalisis perbedaan pernyataan dan verifikasi, perbedaan bukti dan spekulasi.

4) Khalayak mampu mengevaluasi dan mendekonstruksi laporan berita dari berbagai saluran media

berdasarkan kualitas bukti yang disajikan dan reliabilitas sumber.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline