"Amanatkan UU, Perpusnas Serahkan 3 Arsip Bersertifikat MoW ke ANRI", demikian tajuk berita di Media Online Kompas.com, tanggal 9 Agustus 2019.
3 Arsip bersertifikat MoW tersebut merupakan koleksi Perpustakaan Nasional (PERPUSNAS) berupa Manuskrip , yang terdiri dari : (1) Naskah Babad Diponogoro; (2) Negara Kretagama; dan (3) Naskah Cerita Panji. Penyerahan 3 Arsip bersertifikat MoW tersebut dilakukan oleh Sekretatis Utama PERPUSNAS, Sri Sumekar kepada Sekretaris Utama ANRI, Sumrahyadi. Penyerahan arsip statis merupakan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Memory of the World (MoW)
Program Memory of the World (MoW) atau Ingatan Dunia dicetuskan pertama kali oleh UNESCO pada tahun 1992 [1]. Dan pada tahun 1993, UNESCO menyusun sebuah "action plan" mencatat arsip-arsip penting dunia untuk dilestarikan dan untuk mudah diakses [2]. Kemudian pada tahun 1995 MoW disahkan oleh Sidang Pleno UNESCO. Ide awal pendirian MoW adalah timbulnya kesadaran melestraikan dan memberikan akses ke warisan dokumenter di berbagai belahan dunia. Tujuan Mow adalah: (1) melestarikan naskah yang penting bagi kemanusian dan sejarah, dengan ruang penyimpanan dan pemeliharaan yang baik; (2) Menjamin akses publik kepada arsip itu, atau dapat dibaca oleh masyarakat umum.
MoW Indonesia
Pada saat ini ada 6 arsip Indonesia yang didaftarkan dan diterima sebagai MoW, yaitu: (1) Tahun 2003: Arsip VOC- Usulan Belanda bersama 5 negara lain: India, Indonesia, Afrika Selatan dan Sri Lanka; (2) Tahun 2011: I La Galigo - Usulan Indonesia dengan Belanda; (3) Tahun 2013: Babad Diponogoro-Usulan Indonesia dengan Belanda; (4) Tahun 2013: Nagarakretagama - Usulan Indonesia; (5) Tahun 2015: KAA Bandung 1955 - Usulan Indonesia bersama India, Pakistan, Srilanka dan Myanmar; (6) Tahun 2017: Naskah Panji -Usulan Indonesia (Perpustakaan Nasional RI bersama Leiden University Library, National Library of Malaysia, National Library of Combodia, National British Library) [3].
3 Naskah koleksi Perpustakaan Nasional bersertifikat MoW
Perpustakaan Nasional RI telah mendaftarkan dan menerima 3 sertifikat MoW atas naskah: (1) Nagarakretagama; (2) Babad Diponegoro; (3) Cerita Panji. Dan ketiga arsip bersertifikat MoW tersebut telah diserahkan ke Arsip Nasional pada tanggal 9 Agustus 2019. Berikut catatan tentang 3 naskkah tersebut.
Nagarakretagama: memberikan kesaksian pemerintahan seoarang Raja pada abad ke empat belas di Indonesia, di manana ide modern tentang keadilan sosial, kebebasan beragama, keamanan pribadi dan kesejahteraan rakyat dijunjung tinggi. Naskah itu juga memberikan kesaksian mengenai sikap demokratis dan keterbukaan otoritas didepan rakyat, dalam suatu masa dimana masih dianut keabsolutan kerajaan
Babad Diponegoro: adalah sebuah biografi yang ditulis sendiri oleh seorang bangsawan Jawa. Pahlawan Nasional Indonesia dan Pan_islamist, Pangeran Diponogoro (1785-1855) dari Yogyakarta. Babad Diponogoro ditulis selama dalam pengasingan di Sulawesi Utara pada tahun 1830-1832. Naskah ini merupakan sebuah dokumen yang ditulis sendiri yang pertama dalam sastra Jawa modern dan memperlihatkan kepekaan yang mendalam pada kondisi dan keadaan lokal.