Lihat ke Halaman Asli

Edukasi Online dalam Pembentukan Karakter Bangsa Berdaya Saing Global, Siap Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016, dan Membangun Indonesia Mandiri dalam Bonus Demografi 2020-2030 Berbasis “E”

Diperbarui: 23 Januari 2016   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

(Edukasi Online Berbasis “E” E-Course, E-Literacy, E-Library, E-Entrepreneurship)

Malisa Ladini

 

  Topik edukasi online yang kini mulai meranah di jajaran masyarakat ekonomi siap daya saing global menjadi sebuah petikan semangat untuk maju. Berbicara persaingan yang akan kita hadapi ke depan, Indonesia sudah menyiapkan visi Indonesia 2025 yaitu “Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur”. Terlebih tahun-tahun sekitar 2020-2030 merupakan masa bonus demografi. Bonus demorafi ialah satu fenomena kependudukan yang langka dan tidak semua negara pernah mengalami hal ini. Bonus demografi di Indonesia merupakan salah satu paradoks. Paradoks? Ya, di satu sisi merupakan bonus kependudukan yang menjadikan Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar. Tapi disisi lain ini juga merupakan sebuah ketakutan karena akan banyak potensi pengangguran.

  Bonus demografi jika tidak dimanfaatkan secara bijaksana justru akan meningkatkan banyaknya permasalahan. Permasalahan tersebut diantara lain ialah meledaknya jumlah pengangguran yang diakibatkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan dengan jumlah usia kerja yang sangat lah banyak. Terjadinya hal yang tidak simetris antara banyaknya penduduk dan usia kerja ialah dampak buruk dari adanya bonus demografi. Peran pendidikan dalam penguatan daya saing regional merupakan ihwal penting. Pendidikan merupakan jantung hidup bangsa. Persaingan apapun yang dihadapi oleh Indonesia di kancah dunia, baik itu ASEAN Economic Community (AEC) 2015, pasar bebas, dan menghadapi tuntutan zaman dalam bonus demografi.

 

Pecahkan Tantangan Zaman dalam Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Edukasi Online

  Dalam Buku karangan Suliha, Craven dan Hirnle mengatakan bahwa edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan diri (self direction), aktif memberikan informasi-informasi atau ide baru. Edukasi online merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan dan kemajuan bangsa di tengah pangsa pasar yang serba internet. Masyarakat modern saat ini tidak dapat dipisahkan dari internet. Ibarat mata uang, internet dan masayarakat modern ialah satu-kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

  Tantangan zaman berupa Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadi bukti akan adanya sebuah garis bagi kita semua untuk mempersiapkannya dengan mastang. Pasar ASEAN menjadikan Indonesia sebagai kawasan bebas produk, barang, dan jasa dari negara-negara ASEAN. Adanya MEA yang sudah mulai kita rasakan pada tahun 2016 ini menjadi sebuah pertanda bagi kita bahwa kita memang harus siap bersaing dengan bangsa lain. MEA akan menjadi momok bagi kita jika kita tidak mempersiapkan sebagai generasi yang menghasilkan produk, barang, dan jasa yang berkualitas dari bangsa kita sendiri, bangsa Indonesia.

  Fenomena demografi pada tahun 2020-2030 yang menjadi “PR” (Pekerjaan Rumah) utama bagi bangsa kita. Berdasarkan pengertian dari BKKBN bonus demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. Fenomena menarik berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 menunjukkan angka ketergantungan (dependency ratio) Indonesia yaitu 50,5, tahun 2015 menjadi lebih kecil yaitu 48,6, dan akan terus menurun sampai pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2030, sehingga akan berujung pada bonus demografi bagi Indonesia.

  Bonus demografi akan meningkatkan efek jumlah angkatan kerja yang dimotori oleh para pemuda bangsa yang kreatif akan menciptakan kualitas SDM. Mengingat berdasarkan data tentang Human Development Index (HDI) yang ditunjukkan dalam United Nations for Development Program (UNDP) bahwa kualitas pendidikan bangsa Indonesia mengalami banyak penurunan dimana tahun 1998 HDI Indonesia berada pada urutan ke-99 dan pada tahun 2000 pada urutan ke 105, bahkan saat ini Indonesia menempati urutan ke-111 dari 182 negara dalam angka Human Development Index (HDI) tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline