Perjalanan Melihat Barongsai
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta telah usai pada tanggal 02 Maret 2018. Tetapi ceritanya masih tersimpan dan ingin saya bagikan saat berkunjung ke Kampoeng Ketandan tempo hari. Saya merasakan kebahagian di sini. Suara riuh orang yang berlalu-lalang bersama teman maupun bersama keluarga. Menyantap kuliner yang beragam mulai dari sate, mie ayam, lontong Cap Go Meh, dan berbagai makanan lainnya.
Dari mulai memasuki gapura Kampoeng Ketandan sudah tampak pengunjung Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta melahap makanan yang telah tersaji di meja. Dan tidak hanya itu saja, minuman yang terasa dingin menyegarkan dahaga juga sudah hampir habis diminum. Saya sangat menikmati perjalanan ini dengan langkah hati-hati karena pengunjung sangat penuh malam itu.
Dekorasi lampion merah dan tulisan mandarin berwarna hitam dengan latar kayu menambah kesan yang meriah. Pada persimpangan jalan saya melihat bangunan kuno yang amat khas. Dengan tembok dominan warna kuning dan merah menjadi spot untuk berfoto yang apik.
Beranjak lagi terus lurus, saya sampai menuju panggung utama. Belum tampak ramai namun akan mulai penuh dengan penonton karena pertunjukan barongsai akan segera dimulai. Kesempatan ini tidak boleh disia-siakan, karena setahun sekali acara ini digelar.
Saya melihat anak-anak sangat antusia menyaksikan pertunjukan barongsai . Beberapa anak sampai digendong diatas pundak agar bisa melihat dengan jelas. Hal ini membuat saya ingin mengabadikan dalam sebuah foto. Saya rasa ingin cepat datang kembali Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta. Saya sudah tidak sabar menunggu. Bagaimana dengan Anda ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H