Pembangunan Menyoal Kemajuan Pembangunan Insfrastuktur dan Kesejahteraan Sosial di Kota Surabaya
M. Ali Kurrobi
Kota surabaya merupakan kota metropolis tersebas ke dua di Indonesia setelah kota Jakarta sebagai Ibu kota negara Indonesia, masifnya pembangunan insfrastuktur di kota surabaya tidak lain dan tidak bukan untuk menunjang jalannya ekonomi di kota Surabaya, yang nantinya bisa berdampak secara langsung kepada kesejahteraan masyarakatnya. Tidak banyak masyarakat dari pedasaan untuk berbondong-bondong merantau ke Kota Surabaya guna mengadu nasib, dengan demikian insfrastuktur kota harus di kelola dengan lebih baik lagi guna tepat sasaran dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Surabaya. Adanya pembangunan insfraktuktur yang masif di kota Surabaya juga di pengaruhi peningkatan jumlah penduduk mulai dari tingkat kelahiran, urbanisasi dan imigrasi yang besar. Pertumbuhan penduduk yang paling signifikan adalah adanya urbanisasi yang dipengaruhi oleh struktur sosial dan ekonomi di wilayah kota Surabaya, membentuk padatnya perumahan dan daerah pemukiman menjadi perkotaan.
Seperti yang diketahui bersama bahwa dengan adanya pembangunan infrastruktur yang baik, nantinya akan mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial yang ada di wilayah perkotaan. Namun berdasarkan dengan kondisi realita yang ada saat ini ada di lapangan, pembangunan infrastruktur kerapkali tidak berjalan secara merata. Sehingga hal tersebut menimbulkan ketimpangan sosial dan ekonomi yang dialami oleh masyarakat disekitar kampung dan wilayah kota modern di Surabaya. Sebagai contoh dilapangan wilayah yang dekat dengan pusat perbelanjaan seperti Mall apartemen dan pusat komersil lainya justru lebih memiliki infrastuktur yang memadai mulai dari akses halte dan lain sebagainya, berbeda halnya dengan pemukiman padat penduduk yang jauh dari kata mewah justru kumuh dan tidak terawat manjadikan Masyarakat asli merasakan dampak kesenjangan akibat tidak meratanya Pembangunan infrakstuktur oleh pemerintah Kota Surabaya. Hal tersebut memperlihatkan perbedaan setatus soaial yang nyata dari masyarakat asli dan urban di lingkungan tersebut.
Dalam segi kesejahteraan sosial dikota Surabaya melihat dari beberpa indicator salah satunya disini adalah indicator dampak, pada tahun 2017, secara umum Pemerintah Kota Surabaya dapat dikatakan belum berhasil dalam menurunkan jumlah Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Dari lima jenis PMKS prioritas, hanya Gelandangan yang jumlahnya berkurang dari tahun sebelumnya. Sedangkan empat jenis PMKS lainnya yakni anak jalanan, tuna susila, pengemis dan psikotik justru mengalami peningkatan kuantitas. secara Salah satu penyebabnya adalah PMKS bukan hanya datang ke Kota Surabaya atas kemauan sendiri, melainkan banyak diantaranya yang merupakan sengaja dihadirkan dan di paksa untuk menjadi pengemis baik oleh masyarakat di luar Kota Surabaya maupun oleh keluarganya sendiri. Dalam hal ini memperlihatkan bahwa masih cukup banyak penyandang masalah kesejahteraan sosial yang harus diselesaikan oleh pemerintah melalui dinas terkait untuk bisa segera dituntaskan, agar terlihat balancing antara Pembangunan infrastuktur dan juga kesejahteraan sosial di kota Surabaya.
Berdasarkan beberapa indicator dari Pembangunan kesejahteraan sosial dalam peraturan mentri sosial nomor 111 Tahun 2009, beberapa program yang sudah dilakukan oleh pemerintah Kota Surabaya baik melalui Dinas Sosial ataupun Unit pelaksana teknis daerah terkait kesejahreaan sosial bis akita lihat dari pemenuhan kebutuhan dasar Penyandang masalah kesejahteraan sosial dan meningkatkan peran dari mereka untuk diberdayakan. PMKS yang sudah dapat melaksanakan fungsi sosialnya, peran warga masyarakat (TKSM) yang aktif, serta dunia usaha yang ikut serta dalam penanggulangan masalah kesejahteraan sosial. Hal ini juga harus dibarengi dengan Pembangunan infrastuktur yang memadai guna menunjang perekonomian Masyarakat dan mewujudkan kesejahteraan bagi mereka, yang perlu penting diperhatikan berikutnya adalah pemerataan Pembangunan infrastuktur prnunjang disetiap wilayah guna untuk meminimalisir kesenjangan sosial antara Masyarakat loka dengan Masyarakat urban lainya, ini juga nanti vberpengaruh besar untuk meminimalisir adanya perbedaan status sosial dimasyarakat dan pada tujuan akhirnya adalah mewujudkan kesejahteraan sosial bagi semua Masyarakat, tentu tidak mudah dalam mewujudkan hal itu perlu adanya konsistensi dan kolaborasi antar pemangku kebijakan dan para stake holder terkait untuk mampu berkerjasama dan bersinergi untuk mewujudkan balancing dari Pembangunan infrastuktur kota dan kesejahteraan sosial di Kota Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H