Tasawuf adalah usaha untuk menyucikan jiwa sesuci mungkin dari kekufuran kemusyrikan, penyakit hati dan sifat-sifat tercela dalam usaha mendekatkan diri kepada allah SWT. Sehingga kehadirannya senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan.
Sayyid Hussain Nasr mengatakan bahwa tasawuf pada hakikatnya adalah dimensi dalam dan esoteris ajaran Islam (the inner and esoteric dimension of Islam) yang bersumber dari Al-Quran dan perilaku Rasulullah SAW, dan para sahabatnya. dan untuk mencapai kesempurnaan akhlak tasawuf harus digapai dengan melintasi jalan tarekat.
Tarekat merupakan anak kandung tasawuf amali yang dibangun atas prinsip "ilmu amaliah, amal ilmiah" yang dipraktekan dibawah bimbingan seorang mursyid. Proses melintasi jalan tarekat melibatkan pengembangan kesadaran spiritual, transformasi diri, dan pencapaian tingkat kesucian batin. Praktisi tasawuf mempelajari dan mengikuti ajaran-ajaran spiritual yang diajarkan oleh guru atau mursyid mereka, serta melibatkan diri dalam praktik-praktik seperti meditasi, dzikir, dan introspeksi diri.
Tujuan utama dari melintasi jalan tarekat adalah mencapai kesempurnaan akhlak atau moralitas yang tinggi. Ini mencakup kebijaksanaan, kasih sayang, kesabaran, rendah hati, ketekunan, dan sifat-sifat positif lainnya yang memungkinkan seseorang untuk mencapai kedekatan dengan Tuhan dan melayani sesama manusia dengan bijaksana.
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Akhlak Tasawuf : Prof Dr. Asep Usman Ismail, M.A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H