Siapa sih yang tidak mengenal JKT48, grup musik idola yang terbentuk di Jakarta pada tahun 2011 silam. Saya sendiri mengenal JKT48 awalnya melalui televisi, lalu berlanjut dengan mencari lagu-lagunya di warnet. Kebiasaan ini terhenti tatkala saya masuk ke pondok pesantren.
Saya kembali mengikuti JKT48 pada 2023, ketika di reels Instagram maupun tiktok bermunculan video JKT48. Nah, bedanya jika dulu saya hanya mengenal beberapa member saja, seperti Melody, Nabila, Haruka. Tetapi sekarang semua member saya mengenal namanya. Hal itu ternyata bukan hanya terjadi pada saya saja, tetapi juga teman-teman saya yang mengaku penggemar JKT48.
Keberadaan grup idol ini, tidak bisa lepas dari keberadaan fans yang sering dicap sebagai wota. Mereka kebanyakan terdiri dari pemuda tanggung. Lalu apa sih yang menyebabkan mereka memilih untuk menjadi penggemar JKT48.
Pengamat JKT48 sekaligus penggemar JKT48, NA (25) mengungkapkan ada tiga hal yang membuat fans merasa nyaman menjadi fans grup idol tersebut. Menurutnya ketiga hak tersebut menjadi daya tarik utama bagi banyak fans JKT48.
Pertama, kecantikan para member JKT48 menjadi faktor utama. Menurutnya, visual yang menarik dari para member menjadi daya tarik awal bagi fans. Kedua, fans bisa memantau perkembangan idol di JKT48, juga menjadi hal yang membuat nyaman. Dari awalnya kurang performa hingga menjadi sesuai dengan jargon peridolan, yaitu tumbuh kembang bersama fans.
"Kita bisa melihat perkembangan mereka dari waktu ke waktu," terangnya pada Senin (1/1/2024).
Ketiga, interaksi antar fans, terutama di platform Twitter. Menurut NA, komunitas fans JKT48 sangat aktif di media sosial, membuat pengalaman menjadi penggemar semakin seru. Fans tidak hanya membuat dan bergabung dalam komunitas, tetapi juga terlibat dalam kolaborasi dan kompetisi untuk meningkatkan popularitas idola pilihan mereka.
Lebih lanjut ia menceritakan pengalaman awalnya sebagai fans JKT48, di mana akses untuk mengikuti idol ibukota tersebut tersebut masih terbatas. Berbeda halnya dengan sekarang, di mana dengan adanya streaming dan berbagai macam platform media sosial, menjadikan fans lebih mudah untuk terhubung dan terlibat langsung dengan aktivitas JKT48.
"Jadi pas awal-awal JKT48 ngerintis kan kita nggak bisa nih menikmati akses buat ngidol semudah sekarang, karena dulu nggak ada streaming, jadi misalkan kita mau jadi fans JKT48 ya harus sabar, nunggu video-video yang baru muncul di official YouTube JKT48 atau ngikutin live twitternya doang," ujarnya.
NA mengungkapkan bahwa ia mulai ngefans dengan JKT48 di tahun 2014 dan bukan karena video penampilan atau pertunjukan, tetapi melalui sebuah lagu yang diputar di warnet berjudul Nagai Hikari. Setelah itu ia mulai mencari dan menikmati lagu-lagu lainnya.
"Saya sebelumnya sudah tahu lagu-lagu JKT48 seperti Heavy Rotation atau Fortune Cookies, itu emang udah umum, sudah jamak diketahui. Tetapi belum bikin aku masuk ke dalam fandom, saat saya dengar Nagai Hikari, wah ini kayaknya cocok nih lagu-lagunya JKT 48. Akhirnya aku mulai nyari tuh lagu-lagu yang lain," jelasnya.