Lihat ke Halaman Asli

Malik Fajar

Lagi suka menulis

Daur Ulang Bukan Solusi untuk Masalah Sampah Plastik

Diperbarui: 10 Mei 2024   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Mumtahina Tanni: https://www.pexels.com/photo/excavator-on-work-on-a-landfill-3230538/ 

Sampah plastik menjadi permasalahan yang cukup serius bagi lingkungan. Bagaimana tidak? Plastik sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Kemasan makanan dan minuman, peralatan rumah tangga, kemasan produk konsumen, teknologi elektronik, hingga kemasan medis semua itu tak lepas dari plastik.

Kita tidak perlu naif bahwa plastik banyak membantu kehidupan manusia. Harga produksi yang murah dan juga mudah diaplikasikan ke dalam berbagai hal membuat plastik menjadi pilihan utama.

Sekarang untuk mengimbangi produksi plastik yang kian meledak, banyak perusahaan yang gencar mengkampanyekan gerakan daur ulang plastik. Yang katanya solusi untuk mengurangi sampah plastik.

Benarkah Itu???

Center for Climate Integrity mengeluarkan sebuah laporan pada Februari 2024 dengan judul "The Fraud of Plastic Recycling" atau Penipuan daur ulang plastik. Isi laporannya menjelaskan bagaimana perusahaan plastik mengakali kampanye daur ulang plastik sebagai sebuah solusi.

Lebih dari 99 persen plastik diproduksi dari bahan bakar fosil dengan berbagai tipe dan karakteristik. Sebagian besar plastik yang banyak ragamnya itu tidak bisa di "recycled" artinya tidak bisa dikumpulkan, diproses, dan diproduksi ulang.

Meskipun sudah bertahun-tahun industri menjanjikan program daur ulang, kenyataannya daur ulang plastik gagal menjadi kenyataan karena keterbatasan teknis dan ekonomi yang mereka sudah ketahui dari lama.

The Majority of Plastics Cannot Be Recycled, They Never Have Been and Never Will Be

Lalu, alasan apa yang membuat mayoritas plastik tidak bisa di daur ulang dan tidak akan pernah bisa. Mari kita bahas....

Jenis Plastik Tertentu Tidak Memiliki End Markets

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline