TNI akan menambah kekuatan di darat dengan membentuk Batalyon Tank baru. Rencananya, pembentukan batalyon ini akan ditempatkan di daerah latihan, antara lain Sumatera dan Jawa. Pembentukan batalyon ini langsung diungkapkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo saat mengunjungi Jerman untuk membeli Main Battle Tank (MBT) Leopard bersama Wamen Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin pada Senin (28/2) yang lalu. Menurut Kasad, daerah Sumatera cocok bagi Leopard. Meski tidak menutup kemungkinan bagi daerah lainnya, seperti Kalimantan, Sulawesi atau Papua. Kasad menengarai, pihaknya akan mendeploy (menyebarkan) secara khusus untuk wilayah Kalimantan. Apalagi, Kalimantan berbatasan langsung dengan Malaysia, yang artinya di daerah perbatasan ini, sangat sensitif bagi politik nasional. TNI bersikukuh membeli Leopard karena ancaman terhadap NKRI begitu besar. Dibandingkan negara-negara tetangga, hanya Indonesia yang tidak memiliki MBT. Bandingkan dengan kavaleri Malaysia, Singapura atau Vietnam, yang telah memiliki MBT sejak lama. TNI tentunya tidak ingin ketinggalan dalam hal teknologi persenjataan, karena sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa dan negara. Kasad Jenderal Pramono menegaskan, dengan adanya Leopard, maka TNI akan memiliki kemampuan yang sama secara teknologi dan peralatan tempur, dengan negara-negara di wilayah ASEAN. Selain Kementerian Pertahanan dan TNI AD, Komisi Kebijakan Industri Pertahanan juga mengadakan kunjungan di dua pabrik produsen Leopard, yakni Rheinmetall dan Krauss Maffi Wegmann di Muenchen. Mereka menjajaki adanya perpindahan teknologi dari produsen Jerman ke prajurit-prajurit TNI. Dengan mengunjungi banyak negara, TNI bisa belajar banyak hal, terutama terkait industri pertahanan di dunia. TNI juga meminta produsen-produsen alutsista mau memproduksi alat-alat tempur secara bersama di tanah air. Dengan mendatangi langsung negara-negara produsen, TNI ingin mendapat penawaran bukan hanya harga, tapi ilmu memproduksi alat-alat tempur canggih. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H