Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Sastrawan

Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Matraman

Monster Bawah Laut

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1328576128109222813

Bukan monster namanya kalau kemampuan cuma seiprit. Apalagi monster bawah laut, pasti kemampuannya luar biasa dengan daya tahan super. Dilengkapi dengan teknologi mutakhir, kemampuan monster yang satu ini bisa memukul mundur musuh dengan lintang pukang. Senin (6/2) kemarin, Monster yang tidak lain adalah KRI Nanggala-402 tiba di dermaga Komando RI Kawasan Timur (Koarmatim). Dia menempuh perjalanan 21 hari setelah menjalani perbaikan dan perawatan menyeluruh (overhaul) di Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, Korea Selatan. KRI Nanggala-402 ini masuk dalam kategori kapal tipe U-29 buatan Jerman. Kehadiran Sang Monster untuk meningkatkan sistem pertahanan Indonesia di wilayah perairan. Kapal selam ini terbilang super canggih karena kemampuannya untuk berada di dalam lautan dan mendeteksi obyek-obyek yang tidak dikenal dan ilegal masuk ke wilayah perairan Indonesia. Perbaikan yang dilakukan di Negeri Ginseng mencakup sistem kendali senjata, radar, sonar, alat komunikasi hingga mengganti hampir separuh badan kapal, dari haluan sampai buritan. Kemampuan menyelam KRI Nanggala hingga 200 meter di bawah laut dan bisa bertahan selama hampir dua bulan. Dengan kedalaman itu, KRI ini mampu mendeteksi obyek melalui sonar hingga 40 kilometer (24,03 mil). Selain itu, Sang Monster juga mampu mengakses peranti komunikasi di seluruh dunia, meski berada di bawah laut hingga 200 meter! Jangankan cuma Facebook atau Twitter, prajurit TNI AL bisa memantau seluruh aktivitas dunia luar melalui akses komunikasi yang canggih di dalam perut Monster ini. Cuma segitu? Nggak lah, prajurit TNI bahkan bisa mengakses peta elektronik dengan menggunakan radar canggih! Apalagi kalau bukan hebat namanya? Untuk mengubah kemampuan Monster ini menjadi delapan kali lebih baik dari kapal perang biasa, Pemerintah harus menggelontorkan USD75 juta. Harga segitu sebanding dengan apa yang sudah diterima, dan apa yang bisa dilakukan KRI Nanggala 402. TNI Angkatan Laut sendiri puas dengan hasil yang dikerjakan oleh teknisi-teknisi di Negeri Ginseng. TNI Angkatan Laut tentunya memiliki harapan dengan kehadiran KRI Nanggala ini. Fungsi yang akan dilakukan adalah infiltrasi, peperangan atas dan bawah air, penyebaran ranjau terbatas, hingga proses evakuasi. Selain KRI Nanggala 402, TNI juga memiliki KRI Cakra-401. Meski baru dua, TNI AL akan mengoptimalkan alat-alat tempur ini untuk menjaga kedaulatan NKRI dari ancaman-ancaman. Idealnya memang TNI AL memiliki 12 kapal selam, namun pengadaannya akan dilakukan secara bertahap. TNI sendiri sudah memesan tiga kapal selam lagi ke Korea Selatan, dan perakitannya juga diikuti oleh insinyur-insinyur dalam negeri yang sudah berangkat sejak beberapa bulan lalu. (*)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline