Lihat ke Halaman Asli

Mohamad Sastrawan

Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Matraman

Belajar Alutsista dari Negeri Seberang

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Teknologi alutsista semakin ke mari semakin tidak terjangkau. Perkembangan teknologi sulit untuk dikejar karena berbagai pabrikan persenjataan berlomba-lomba melahirkan alutsista baru dan modern.

Indonesia pun harus memiliki pengetahuan yang luas dan mutakhir terkait alutsista modern dan canggih. Oleh sebab itu, Indonesia memiliki banyak kepentingan dalam pelaksanaan Indodefence Expo & Forum 2014. Salah satunya adalah mendapat "transfer of knowlegde" dari produsen senjata.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menegaskan, mahalnya alutsista TNI dibarengi dengan transfer knowledge dari pihak produsen. Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang, Indonesia akan bisa memproduksi sendiri alutsista yang dibutuhkan.

"Kita harus mengikuti perkembangan agar memiliki keseimbangan (balance of power) dengan negara-negara lain," kata Panglima di sela-sela Indodefence Expo and Forum yang telah berakhir.

Indonesia memiliki Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang memiliki wewenang terkait produksi alutsista ini. Hingga saat ini masih 15 persen kebutuhan alutsista yang masih harus dipenuhi oleh pemerintah.

Sejumlah alutsista yang telah dibeli pemerintah adalah Tank MBT Leopard, Sukhoit SU/35, Griven dan F-16. Dalam pembelian ini persoalan high technology menjadi ukuran dalam mempertimbangkan. Namun, dalam kenyataannya banyak faktor politik yang mempengaruhi pembelian. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline