Lihat ke Halaman Asli

Muhammad RibbyMalika

Mahasiswa sekolah tinggi Islam STEI SEBI

Solusi Inflasi dalam Sistem Keuangan Islam

Diperbarui: 25 Juni 2024   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Solusi Inflasi dalam Sistem Keuangan Islam

Dalam kerangka kerja Islam, inflasi seharusnya nol jika tidak ada inflasi yang diimpor atau guncangan mendadak. Islam menjamin aliran tenaga kerja dan modal, mengurangi kemungkinan inflasi yang didorong oleh biaya. Pembiayaan utang dan pemborosan ekonomi dapat menyebabkan inflasi dalam sistem konvensional, tetapi dalam Islam, pembiayaan ekuitas dan larangan pemborosan ekonomi dapat menurunkan tingkat inflasi.

Islam tidak memperbolehkan bunga, sehingga tidak ada suku bunga dalam ekonomi Islam. Penelitian menunjukkan bahwa suku bunga yang ditentukan sebelumnya memiliki hubungan positif dengan tingkat harga dalam jangka panjang dan inflasi dalam jangka pendek. Suku bunga dapat mendorong biaya naik dan memiliki efek penawaran negatif, yang tidak terjadi dalam sistem Islam dengan perjanjian bagi hasil.

Ekspektasi inflasi dalam ekonomi konvensional menciptakan ketidakpastian, sementara Islam mengajarkan keselarasan antara sektor keuangan dan sektor riil untuk mencegah inflasi. Islam juga menekankan agar manusia tidak berlebihan dalam konsumsi yang dapat menyebabkan inflasi. Inflasi disebabkan oleh ketimpangan sektoral antara sektor keuangan dan sektor riil, di mana jumlah uang beredar tidak seimbang dengan kemampuan produsen.

Ekonomi Islam menekankan transaksi keuangan harus didasari oleh transaksi riil untuk mengurangi kesenjangan antara sektor keuangan dan riil. Kebijakan moneter dalam ekonomi konvensional meminjamkan dana berbunga yang cenderung menyebabkan inflasi. Di sisi lain, dalam ekonomi Islam, uang beredar dihasilkan dari pinjaman tanpa bunga dengan sistem perbankan yang berbasis pada pembagian keuntungan dan risiko, memastikan pinjaman digunakan untuk produksi yang produktif.

Pinjaman dalam ekonomi Islam bersifat endogen, berbasis pada pembagian keuntungan dan risiko, serta diarahkan pada produksi barang dan jasa untuk mendukung mata uang masyarakat. Pinjaman syariah tidak hanya non-inflasi, tetapi juga bersifat kontra-inflasi. Sistem ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi inflasi, terutama dalam negara dengan sistem moneter ganda seperti Iran yang telah membuktikan pengaruh positifnya terhadap tingkat harga jangka panjang.
Inflasi pada akhirnya dipengaruhi oleh ideologi dan kebijakan politik pemerintah. Dengan komitmen politik yang kuat, inflasi dapat dikendalikan secara bertahap dan sistematis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline