Lihat ke Halaman Asli

Muhammad RibbyMalika

Mahasiswa sekolah tinggi Islam STEI SEBI

Halal Lifestyle Among Gen Z

Diperbarui: 17 Januari 2024   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 HIDUP HALAL DI ANTARA GEN Z 

Halal merupakan kata yang tidak asing lagi dikalangan umat Islam. Karena kalau ada kata halal, maka orang menganggapnya baik dan aman. Seperti halnya makanan, orang akan tetap memakan makanan tersebut meskipun memiliki label halal. Namun perbincangan ini bukan sekedar soal makanan, tapi soal gaya hidup, atau yang sering disebut oleh Gen Z sebagai gaya hidup.Gaya hidup sangat nyata dalam kehidupan dan di zaman yang serba kompleks sekarang ini banyak terjadi perubahan gaya hidup. Semua serba online, kalau mau ojek pesan lewat ponsel saja, kalau mau makan pesan lewat ponsel, mau apa saja, canggih dan mudah. Hanya saja, sudah banyak orang yang memanfaatkan teknologi atau robotika untuk memproduksi makanan atau minuman. Tapi... Apakah kita benar-benar harus menjalani kehidupan seperti itu? Ya... Mau tidak mau, kita harus mengikuti perkembangan zaman dengan menerapkan gaya hidup syariah. Karena kita masih mempunyai aturan atau pedoman yaitu Al-Quran dan Hadits.

Jadi, bolehkah kita menjalani gaya hidup syariah atau halal pada Generasi Z ini? ,dan apa itu gaya hidup syariah atau halal?Tentu bisa, karena apapun yang terjadi, kita tetap harus beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, dan Rasulullah (SAW) selalu menganjurkan umatnya untuk hidup sederhana. Berikut beberapa tips hidup sederhana ala Rasulullah:

1. Berpakaian Sederhana Hidup sederhana bukan berarti miskin atau tidak punya harta, namun hanya menanamkan kerendahan hati karena bagaimanapun juga semua hanyalah anugerah dari Allah. Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barangsiapa meninggalkan pakaian yang baik karena tawadu (penghinaan) di hadapan Allah, maka jika dia benar-benar mampu, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan semua makhluk dan menyuruhnya memilih jenis pakaian apa pun yang sesuai." dia ingin memakai .andquot;(HR At-Tirmidzi ).

2. Makan secukupnya Begitu pula ketika kita makan, kita juga harus makan secukupnya. Apa maksudnya? maksudnya kita makan secukupnya. makan ketika kita lapar dan berhenti sebelum kenyang, aktifkan selalu perasaan positif.

3. Perasaan positif, atau lingkungan positif, juga sangat penting. Apalagi hidup di zaman sekarang ini, kita sangat perlu menciptakan lingkungan yang positif. Hal itu bisa diciptakan dengan selalu mengisi waktu luang dengan hal-hal positif. Seperti doa, pembacaan Al-Quran, dzikir dll. 

Apalagi saat kita bertemu, jangan sampai terjadi kekacauan, karena di zaman sekarang ini banyak orang yang melakukan maksiat sehingga terjadilah hal-hal yang negatif. Seperti seks bebas, mabuk-mabukan, tawuran dan lain sebagainya.Karena menurut BKKBN, remaja usia 16-17 tahun melakukan hubungan seks sebanyak 60 persen, remaja usia 14-15 tahun sebanyak 20 persen, dan remaja usia 19-20 tahun sebanyak 20 persen.Kalau dilihat dari data di atas cukup menakutkan bukan? Oleh karena itu, kita harus menciptakan suasana yang positif dan tidak membuat asosiasi yang salah. Karena telah dijelaskan dalam Al-Qur'an #039;a: "Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu suatu perbuatan yang keji dan suatu kebiasaan yang munkar. (Q.S Al -- Isra : 32).

 Semoga kita selalu bisa istiqomah untuk menerapkan cara hidup syariah. Dan semoga suatu saat nanti kita bisa berjumpa di surga Allah SWT... Amin, Allahumma, Aamiin......




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline