Lihat ke Halaman Asli

Malika Nasya Putri Zahira

Mahasiswi Jurnalistik UIN SGD

Kehadiran AI bagai Pisau Bermata Dua

Diperbarui: 3 Juni 2024   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/pin/796433515377122176/Input sumber gambar

Memang, seiring berkembangnya zaman, semua terasa serba mudah. Apalagi dengan hadirnya fitur kecerdasan buatan alias AI ini di tengah-tengah masyarakat. Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita rasakan, sekaligus beriringan dengan bahaya yang diam-diam mengintai. Ketika kita mengklik kata kunci untuk sebuah informasi, dalam waktu 5 menit saja akan langsung tertera rentetan kalimat yang kita inginkan tanpa perlu berpikir lebih lama. 

Kita bisa menganalisis data dengan lebih akurat dan dalam waktu yang sangat cepat. Fitur ini juga membuat pekerjaan kita lebih efisien dan membantu kita untuk menjadi lebih kreatif karena tersedianya berbagai informasi yang mendalam. Tapi, sadarkah bahwa fitur ini juga bisa menyebabkan kita menjadi ketergantungan pada teknologi? Perlahan tapi pasti, rasa ketergantungan ini akan berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan. Kita seperti kehilangan ‘nyawa’ bila sewaktu-waktu teknologi sedang mengalami gangguan dan tidak bisa berperan seperti biasanya. 

Lalu, kita mendapat akses lebih mudah untuk mengenali pola kompleks dalam data. Seperti fitur pengenal wajah dan suara. Tentu itu semua tidak butuh proses yang rumit, sesuai dengan tipe masyarakat di era modern yang ingin segalanya serba instan. Tapi, tahukah kamu bahwa fitur ini sekarang bisa menjadi santapan empuk bagi para penjahat di dunia teknologi untuk meretas data seseorang demi sebuah tindakan kriminal.

Bukan hal yang sulit bagi para penipu ulung untuk meretas data pribadi seseorang yang tersambung ke dalam rekening digitalnya lalu menguras saldonya hingga tak tersisa. Atau bahkan, menggunakan fitur ini untuk melakukan transaksi ilegal dan melakukan eksploitasi online, seperti memeras dan mengancam seseorang. Risiko kebocoran data pribadi dan pelanggaran privasi tentu mengalami peningkatan, apalagi jika model AI-nya tidak terlindungi dengan baik. Membuat keamanan informasi kita yang terdata dalam dunia teknologi menjadi terancam. Meski begitu, kini sudah hadir fitur keamanan cyber dimana AI akan mengidentifikasi kegiatan mencurigakan dan melindungi infrastruktur teknologi dari serangan siber tak terduga. 

Hal yang terlihat sepele, seperti mengandalkan AI untuk melakukan keterampilan tertentu dengan versi yang lebih canggih, ternyata berdampak sangat besar bila penggunaannya menjamur dan tidak dibatasi. Bisa saja keterampilan, keahlian dan kreatifitas manusia berpotensi tergeser atau bahkan hilang sama sekali. Perlulah kita sebagai pengguna untuk menjaga keseimbangannya, supaya teknologi ini tidaklah berperan sebagai mata tajam pisau yang menjadi boomerang bagi umat manusia.

Selain dari semua hal di atas, berikut adalah berapa manfaat penerapan AI yang signifikan dalam beberapa bidang : 

  1. Memaksimalkan Proses Bisnis

Dengan menganilisis data terkait tren pasar, wawasan mendalam tentang kinerja bisnis, serta preferensi konsumen. AI pun dapat membantu perencanaan stok, permintaan serta strategi marketing. Memungkinkan bisnis untuk menyediakan penawaran yang lebih sesuai karena AI membantu mengelompokkan pelanggan berdasar karakteristik, mengidentifikasi masalah serta peluang untuk peningkatan, dan mengoptimalkan proses produksi dengan memantau kinerja mesin. 

  1. Diagnosis dan Pengobatan Medis

AI dapat menganalisis data medis, gambar radiologi seperti sinar-X atau CT scan dan riwayat pasien sehingga bisa mendeteksi penyakit secara dini, ini dapat meningkatkan peluang kesembuhan karena pasien mendapat diagnosis lebih cepat. Teknologi ini pun dapat digunakan untuk mengidentifikasi kandidat obat yang yang potensial melalui analisis data molekuler. Selain itu, dapat juga digunakan untuk memodelkan penyebaran penyakit infeksi membantu dalam perencanaan respons kesehatan masyarakat atau karantina. Bahkan dapat menganalisis data genetik terkait gen yang terkena penyakit tertentu lalu mengembangkan terapi berbasis gen.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline