1.2.a.10. Aksi Nyata Nilai dan Peran Guru Penggerak
LATAR BELAKANG
Selama ini penulis meyakini bahwa tugas guru adalah hanya untuk mengajar, membimbing dan mendidik siswa agar bisa menguasai pelajaran yang diajarkan.
Namun setelah mengikuti program pendidkan guru penggerak (PPGP), pola pikir penulis mulai berubah. Apalagi setelah mempelajari modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak.
Penulis bisa memahami bahwa selain sebagai pemimpin pembelajaran guru memiliki peran lain yaitu menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan siswa.
Untuk menguatkan penerapan peran-peran tersebut, seorang guru penggerak harus memiliki nilai-nilai sebagai pedoman dalam berperilaku, yaitu : mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada siswa.
Seorang guru penggerak juga harus mampu menjadi motivasi dan inspirasi bagi guru guru lain. Seorang Guru Penggerak diharapkan mempunyai 4 kompetensi yaitu mengembangkan diri dan orang lain, memimpin pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, serta memimpin pengembangan sekolah.
Dengan kompetensi yang melekat pada dirinya, guru penggerak akan mampu berkinerja secara efektif tidak hanya di kelas dalam lingkungan sekolah, akan tetapi mampu berkinerja dalam lingkungan yang lebih luas menembus dinding tembok ruang kelas.
Seperti yang diinginkan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu "merdeka belajar", belajar tidak hanya di dalam kelas tetapi bisa jadi di luar kelas, dimana saja tanpa batas, tanpa kehilangan jati dirinya, yaitu manusia Indonesia yang berbudaya.
Berdasarkan pemahaman tersebut, sebagai calon guru penggerak penulis mencoba melakukan refleksi tentang nilai apa yang sudah dimiliki dan peran apa yang sudah penulis laksanakan.
Penulis menyadari bahwa sudah terdapat nilai ataupun peran guru penggerak yang sudah dilaksanakan dan masih ada yang perlu dikembangkan.