Lihat ke Halaman Asli

Malikah Maryam Kaustar Ilmi

Mahasiswi Jurnalistik Prodi Ilmu Komunikasi UHAMKA

Kisah Seniman Hibahkan Lukisan dan Rumah untuk Negara

Diperbarui: 3 Juli 2022   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kisah Seniman Hibahkan Lukisan dan Rumah untuk Negara 

Basoeki Abdullah namanya, seorang pelukis legendaris mancanegara yang memiliki garis keturunan pahlawan Indonesia. Basuki terlahir dari darah seniman sekaligus pejuang. Ayahnya adalah seorang tokoh seni lukis pemandangan alam yang memiliki nama besar dalam percaturan seni lukis moderen Indonesia, sang Ibu bernama Nganten Ngadisah juga seorang seniman yang pandai dalam penciptaan seni batik, serta juga dengan sang kakek, ialah seorang pejuang yang juga tokoh pergerakan nasional Indonesia yaitu Dr. Wahidin Sudirohusodo. Selain dirinya yang menjadi pelukis dari garis darah seniman, adik perempuannya, juga bahkan seorang pematung wanita pertama di Indonesia. Itulah garis keturunan Basuki Abdullah sang seniman dari keluarga seniman yang berseni di bidangnya masing-masing.

Keunikan Basoeki Abdullah dalam melukis, Menurut keterangan Nataya sang Istri dari pernikahan ke-4 nya, Basoeki Abdullah tidak pernah melukis di bawah sorot lampu. Dia harus melukis di bawah sinar matahari. Kalau inspirasinya muncul, dia membuat sketsa. Biasanya ia tidur pukul 20.00 dan bangun pukul 22.00. ia bisa duduk berjam-jam hingga pukul 02.00 pagi.

Proses yang dijalani oleh sang seniman adalah membuat sketsa dan melakukan pengamatan secara langsung. Ia adalah pelukis yang tidak serta merta mengandalkan imajinasi dan fantasi dalam melukis. Inilah faktor sang pelukis Basoeki Abdullah sang seniman yang beraliran Naturalis dan Realis.

Basoeki Abdullah sang pelukis pernah menjual harga lukisannya dengan harga yang murah meriah. Dirinya mulai menjadikan lukisannya berharga ketika menjalani tour ke Bali dan melihat bahwa harga lukisan disana amatlah mahal, sehingga ia menaikkan harga lukisannya dan meraih keuntungan.

Seniman yang lahir di Solo dan bergelar Raden pada 27 Januari 1915 ini sejak kecil menyukai seni menggambar atau melukis. Disaat teman-teman yang lain ingin menjadi insinyur dan tokoh penting negara lainnya, Basoeki justru ingin menjadi seorang pelukis. Kemahiran jari jemarinya dalam memegang kuas menjadi alasan dari keinginannya. Saat bersekolah, Basoeki dipergoki sang guru saat menggambar, yang dilakukan sang guru ini bukanlah memarahinya, tetapi mendukungnya untuk terus berkarya menjadi seorang pelukis hingga gurunya menyarankan untuk bersekolah di negerara kincir angin Belanda.

Basoeki melanjutkan perjalanannya dengan bersekolah seni di negara Eropa. Basoeki mengenyam pendidikan di Royal Academy of Fine Art dan lanjut di The Hagues, Gravenshage, serta Free Academu of Fine Arts di Den Haag Belanda. Pendidikan yang ia dapatkan, merupakan hasil dari beasiswa yang diberikan karna kecerdasannya dalam dunia seni, walau ia terlahir dari keluarga konglomerat, tidak menutup kemungkinan ia bisa berhasil dengan usahanya sendiri. Ia mendapati Istri di Negeri Belanda dan menikah 2 kali disana. Pernikahan yang berlangsung singkat itu, ia dapatkan dari wanita Belanda.

Awal keberhasilan karir Basoeki Abdullah yaitu pada 6 September 1948 di Belanda, ketika penobatan Ratu Yuliana diadakan sayembara melukis. Basoeki Abdullah berhasil memenangkan sayembara itu dan mengalahkan para pelukis eropa. Basoeki Abdullah mengharumkan nama Indonesia di negeri Belanda dan berkesempatan mengelilingi Eropa untuk memperdalam seni lukis dengan menjelajahi Italia dan Prancis yang banyak bereputasi di dunia seni lukis yang mendunia. Moment inilah yang menjadikan namanya menggaung di dunia seni perlukisan seluruh dunia.

Atas kemenangannya melawan para pelukis eropa, Basoeki Abdullah mulai berani untuk menampilkan banyak karya dan mengadakan pameran tunggal dari hasil lukisannya mulai dari dalam dan luar negeri.

Basoeki Abdullah diangkat menjadi pelukis Istana Merdeka pada tahun 1974 dan mulai menetap di Jakarta setelah menghabiskan hidupnya berkenala di negeri orang. Basoeki Abdullah sebelum diangkat menjadi pelukis Istana Merdeka, ia juga menjadi pelukis Istana Raja di Thailand. Basoeki Abdullah memiliki kedekatan dengan Raja Thailand dan pernah tinggal selama 15 tahun di Thailand hingga menikahi noni Thailand untuk pernihakan ke-3 dan ke-4 kalinya sampai akhirnya, Sang Pelukis legendaris ini dipanggil dekat dengan Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno hingga dekat dengan Presiden Soeharto. Basoeki kerap di panggil ke Istana Negara dan melukis wajah para tokoh penting, mulai dari nasional hingga tokoh penting dunia yang datang ke Indonesia. Basoeki juga kerap melukis wajah para istri tokoh proklamator.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline