Lihat ke Halaman Asli

Malikah Maryam Kaustar Ilmi

Mahasiswi Jurnalistik Prodi Ilmu Komunikasi UHAMKA

Kaligua, Kebun Teh Peninggalan Kolonial Belanda

Diperbarui: 19 Mei 2022   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kaligua, Kebun Teh peninggalan Kolonial Belanda 

dokpri

Gambar diatas adalah potret sekilas pemandangan Agro Wisata Kaligua 

Hujan mengguyur kawasan wisata Agro Kebun Teh Kaligua, di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan Brebes, Jawa Tengah.

Kala itu, kabut menyelimuti perjalanan saya, ketika hendak berkunjung ke rumah salah satu teman saya yang bertempatan di daerah wisata yaitu daerah Kaligua yang terkenal dengan Kebun Teh dan peninggalan kolonial di dalamnya.

Dingin yang semerbak hingga menusuk kulit terdalam terasa seperti berjalan diatas batu es ketika mulai masuk ke daerahnya. Dingin ini disebabkan karena Kaligua berada di ketinggian antara 1.200-2.050 Mdpl.

Suhu udara ketika musim hujan mencapai 8-22 derajat Celcius dan ketika musim kemarau menjadi lebih dingin yaitu berskisa 4-12 Derajat Celcius. Itulah mengapa Kaligua sering di selimuti kabut tebal.

Jalan yang berlika liku dan menanjak, membuat suhu disekelilingku semakin dingin kala itu. Bahkan setelah mengenakan jaket tebal, tubuh masih terasa sangat dingin. Jalan tertutup kabut putih seperti sedang erupsi.

Dingin disebabkan oleh dekatnya wilayah Kaligua dengan Gunung terbesar di Jawa Tengah, yaitu Gunung Slamet. Untuk menginjakkan kaki disini, kamu bisa melewati jalur pantura dan melewati fly over Kretek daerah Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah. Tepatnya berada di Brebes bagian Selatan.

Ketika sampai di rumah teman, saya manginjakkan kaki di ubin rumahnya. Sungguh sangat dingin seperti berpijak diatas batu es di kulkas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline