Magelang, 3 Agustus 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar melakukan upaya penanaman budaya melek digital dan perilaku anti-bullying pada siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Kembangkuning guna membentuk generasi muda yang cerdas dan tangguh.
Kegiatan ini menyasar pada siswa-siswi kelas 6 dan diikuti oleh 28 siswa-siswi dari Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Kembangkuning. Kegiatan diawali dengan pengujian tingkat pengetahuan siswa mengenai cara membedakan berita palsu dengan berita fakta, pengetahuan dasar mengenai bullying, dan diakhiri dengan pengujian pengetahuan siswa setelah mengikuti kegiatan sosialisasi.
Upaya penanaman budaya melek digital dan perilaku anti-bullying merupakan program kerja yang digagas oleh kelompok KKN Untidar dengan tujuan untuk menanamkan budaya melek digital pada usia dini dan memberikan pengetahuan dasar mengenai bullying.
"Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang positif, apalagi untuk anak-anak tingkat dasar sangat perlu adanya wawasan sekaligus pendampingan hal tersebut" ujar Ghufron Ismail, selaku Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Kembangkuning.
"Menurut saya anak kelas 6 merupakan sasaran yang cocok dalam penanaman budaya melek digital dan perilaku anti-bullying. Penanaman budaya melek digital memiliki tujuan untuk memahami dan memanfaatkan teknologi secara bijak, khususnya dalam mencegah penyebaran berita hoax atau palsu. Sedangkan bullying juga merupakan aspek krusial dalam pembentukan karakter dan lingkungan belajar yang sehat" ujar Malik Abu Yazid, selaku anggota kelompok KKN Untidar.
Budaya melek digital dan perilaku bullying merupakan permasalahan yang perlu diperhatikan. Perkembangan teknologi memberikan sebuah perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan. Namun ternyata dibalik perubahan besar tersebut, perkembangan ini juga membawa dampak negatif yang perlu diperhatikan. Kemajuan teknologi membuat sebuah informasi dapat beredar secara cepat, akan tetapi nilai kebenaran informasi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan bullying perlu disoroti dikarenakan tak jarang juga tindakan bullying sering terjadi di lingkungan sekitar bahkan di lingkungan sekolah. Kedua hal ini menjadi tanggung jawab semua orang untuk menghadapi perkembangan zaman.
"Saya sangat senang sekali dan merasa terbantu dengan adanya sosialisasi ini, karena memang untuk sosialisasi pengenalan budaya melek digital dan bullying ini belum pernah dilakukan. Semoga ilmu yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para siswa-siswi" ujar Rahmawatiningsih selaku wali kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Kembangkuning.
Para siswa-siswi juga turut antusias dalam kegiatan ini, hal ini dibuktikan dengan aktifnya mereka dalam sesi tanya jawab. "Belajar kali ini asik sekali, bisa belajar sama kakak-kakak KKN rasanya seru. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan dapat diterapkan" ujar Najwa, salah satu murid kelas 6.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H