Beberapa hari ini mungkin bukan hanya kami yang terkejut dengan adanya pengunduran diri para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sebab ada banyak Pegawai Honorer, Tenaga Harian Lepas dan pekerja serabutan yang mungkin berpuluh-puluh tahun merindukan diangkat menjadi abdi negara ini.
Pengunduran diri terjadi diduga karena para calon abdi negara ini tidak menerima jumlah besaran gaji yang diterima karena dianggap kecil.
Meskipun boleh jadi ada sebab-sebab lain yang mungkin belum terungkap ke publik, seperti mendaftar di instansi yang berbeda yang kebetulan semuanya diterima dengan gaji yang lebih menjanjikan.
Atau bukan hanya itu, karena boleh jadi karena tekanan kerja yang dianggap terlalu membebani kinerja mereka, sedangkan penghasilan dianggap kurang memadai.
Padahal sejak zaman azali atau zaman para pendaftar PNS/ASN belum melakukan registrasi, memang penghasilan dari gaji sangat jauh dari ekspektasi.
Apalagi bagi kalangan yang memiliki image bahwa penghasilannya dalam bekerja harus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Saya kira ini sah-sah saja dan sangat manusiawi.
Meskipun alasan terkait gaji kecil sebenarnya tidak logis. Sebab gaji para abdi negara ini sejak jauh-jauh hari pun sudah diketahui publik.
Serta tidak ada alasan untuk menyesal lantaran gaji yang kurang memadai lantaran semua informasi terkait penghasilan dan tunjangan sudah sangat terbuka untuk umum.
Tergantung pada calon pelamar, apakah mereka siap menerima konsekuensi gaji yang kecil itu dan membatalkan diri, atau tetap menerima dengan kenyataan yang diterima.
Kami para abdi negara mungkin hanya bisa tersenyum dengan aksi konyol para CPNS ini. Kenapa dulu ikut mendaftar dan ikut dalam seleksi jika pada akhirnya tidak menerima kenyataan yang ada?