Alhamdulillah lebaran Hari Raya Idul FItri 1443 H telah sepekan ini berlalu. Tepatnya hari ini sudah memasuki hari kupatan. Hari kupatan diisitilahkan sebagai hari di mana masyarakat muslim membuat kupat atau ketupat sebagai tanda bahwa hari lebaran sudah memasuki hari ke tujuh di hari lebaran ini.
Hari yang dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur karena telah menyelesaikan sebulan penuh puasa Ramadhan dan berpuasa sunnah selama enam hari di bulan syawal.
Selain karena telah memasuki hari ke tujuh tersebut, ada yang menarik dari perayaan hari kemenangan bagi umat Islam adalah ketika anak-anak mendapatkan aneka bingkisan atau uang sekedarnya dari saudara-saudara ketika berlebaran.
Bagi masyarakat golongan atas, untuk bingkisan ini nilainya bisa jutaan rupiah. Tapi bagi masyarakat kebanyakan ya sekedarnya, hanya sebagai pelengkap rutinitas ketika anak-anak berlebaran.
Bingkisan ini biasanya sejumlah uang yang jumlahnya tidak ditentukan. Para orang tua memang sengaja memberikan bingkisan ini kepada anak-anak lantaran mereka ingin berbagi kebahagiaan dan memberikan kesan mendalam tentang kedekatan emosi antara orang tua dan anak, anak-anak dengan keluarga, dan tentunya juga antara anak-anak dengan saudara muslim lainnya.
Meskipun terkadang bingkisan ini dianggap negatif oleh sebagian orang, tapi bagi umat Islam sendiri pemberian ini murni ingin berbagi dan sebuah ungkapan kebanggaan karena anak-anak mampu melaksanakan puasa. Baik berpuasa secara full selama sehari maupun puasa bedug. Karena hakekatnya puasa anak-anak adalah puasa belajar dan mengenalkan salah satu rukun Islam ini.
Terlepas dari apapun makna dari bingkisan atau THR bagi anak-anak ini adalah untuk apakah uang yang diperoleh anak-anak tadi? Apakah sekedar untuk jajan, beli pakaian, mainan atau yang lainnya. Dan ternyata anak-anak kami lebih memilih menggunakannya untuk membeli kelinci sebagai hewan peliharaan atau syukur-syukur bisa diternakkan.
Kelinci ternyata menarik perhatian anak-anak sejak lama. Dan kebetulan di hari nan fitri ini keinginan mereka membeli dari uang saku tersebut bisa tercapai. Tentu saja sebagai orang tua sangat mendukung keinginan mereka.
Beruntungnya di daerah kami, ada pusat jual beli hewan peliharaan yaitu di Kelurahan Ganjar Agung 14/1, Kota Metro. Meskipun awalnya kami sempat bingung mencari kelinci, sebab tempat yang biasanya mereka berjualan saat ini telah ditutup. Beruntungnya ada pasar burung yang ternyata terdapat penjual yang juga menawarkan kelinci.
Dengan harga 225 ribu rupiah, empat ekor atau dua pasang kelinci akhirnya berhasil kami bawa pulang.