Lihat ke Halaman Asli

M. Ali Amiruddin

TERVERIFIKASI

Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Usia Boleh Tak Lagi Muda, Semangat Masih Perkasa

Diperbarui: 29 Juli 2020   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ķeluarga (dokumentasi pribadi)

Ada seseorang yang selalu bertanya pada orang yang baru dikenali. Seperti nama, alamat, jumlah anak, dan banyak yang juga menanyakan usia. 

"Pak, usianya berapa? Kujawab 40-an tahun. Wah sudah berumur juga ya? Sudah gak lagi muda. Tapi masih terus bersemangat.

Jika dihitung dengan usia Rasulullah yang hanya 63 tahun, ternyata usiaku kurang lebih 23 tahunan lagi. Jika lebih dari itu sepertinya hanyalah bonus. Antara Tuhan sayang agar aku banyak bertaubat atau justru jebakan betmen, semakin lama semakin membuatku banyak berbuat dosa dan kemaksiatan. 

Kembali pada faktor usia, yang orang bilang faktor U, di usia yang setengah baya dan tak lagi muda sudah mulai banyak lupa, tensi darah naik, dan muncul banyak persoalan lain seperti mungkin gejala diabetes atau osteoporosis atau kerapuhan tulang. Semua bisa menjadi penghambat dalam beraktifitas.

Sampai-sampai ada yang patah semangat, mudah tersinggung, badan tak lagi kuat dan mudah sakit-sakitan. Semua itu baru separuhnya tanda-tanda orang yang menua.

Meskipun tanda-tanda itu tidak berlaku untuk semua orang karena aktivitas dan gerak laku yang dijalani. Sehingga dengan pergerakan fisik yang rutin, badan menjadi stabil, jantung normal, tulang tetap kuat dan pikiran tetap fresh karena dipakai untuk berfikir. Apalagi di sela-sela menganggur tetap saja punya aktifitas yang bermanfaat.

Menulis meneruskan hobi

Seperti apa yang saya tulis di wall kompasiana, salah satu hobi saya adalah menulis. Nah menulis ini entah kapan saya mulai. Sebelum berkompasiana saja tangan ini sudah gatal membuat coretan kecil. Meskipun untuk kepentingan pribadi, nyatanya sampai sekarang hobi ini sangat disenangi.

Tujuannya adalah ingin menggunakan fisik, fikiran dan hati agar terus bekerja. Menggunakan mata untuk mengawasi sebuah fenomena. Dan menuliskannya sebagai wadah menyimpan memori atau ingatan.

Kegiatan ini sungguh menyenangkan. Bahkan jika waktu ini khusus untuk menulis, sepertinya setiap hal menjadi objek tulisan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline