Lihat ke Halaman Asli

M. Ali Amiruddin

TERVERIFIKASI

Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Jurus Nekat Menjadi Koki di Rumah

Diperbarui: 21 Oktober 2017   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : Salah satu masakan saya lele gurih mak nyusss (dok.pri)

"Suatu ketika hari-hariku terasa sepi. Kucari segelas kopi di pagi hari sudah tidak ada lagi. Yang kudapati perabotan kotor dan cucian menumpuk. Sedangkan anak-anak masih tertidur pulas. Perut terasa keroncongan."

Tulisan di atas pernah mengisi relung hati yang masih kosong. Maklum tidak biasanya saya bangun sepagi itu. Pukul empat pagi harus bangun mempersiapkan segala sesuatu sebelum anak-anak sekolah, sedangkan saya harus bekerja seperti biasa menjadi pengajar di salah satu sekolah bagi anak-anak difable.

Tak seberapa lama terdiam, saya mulai sadar bahwa sang garwo atau belahan jiwa sudah tidak ada di rumah. Ia harus mencari sesuap nasi di negeri orang, dengan terpaksa meninggalkan nikmatnya bercanda ria bersama buah hati. 

Rela meninggalkan rumah walaupun masih mengontrak (gratisan) di kampung, sedangkan saat itu mulai bersiap-siap membangun pondasi rumah. Gak kebayang kan bagaimana repotnya? Hem.

Saya yang biasanya bangun pagi sudah bisa menikmati sedapnya kopi manis dan camilan serta sarapan pagi. Eh, tiba-tiba harus merasa gamang. Dalam batin, susah juga ya jika gak ada istri di rumah? Gak kebayangkan jika seorang laki-laki yang manja ternyata harus siap-siap mandiri. Tentu sulit untuk beradaptasi.

Alhamdulillah, meskipun setiap hari masakan sudah tersedia, beruntungnya selama bujangan hobinya juga memasak meski tak seribet yang biasa ibu-ibu lakukan.

Nekat belajar memasak, agar perut anak-anak tak keroncongan

Belajar memasak akhirnya saya lakukan. Pertama dengan bertanya ibu-ibu atau nenek-nenek tetangga kanan kiri, bertanya sama mertua, teman-teman guru, dan yang pasti bertanya pada mbah google. 

Dengan sekali ketik misalnya 'sayur asem' maka ada berjibun gambar, video tutorial dan artikel yang menceritakan tentang masakan tersebut. Ada yang sekedar menjelaskan jenis dan asal daerah, ada pula yang secara lengkap dan detail bagaimana mempersiapkan bumbu, alat-alat dan bahan, cara memasak dan bagaimana cara menyajikannya selayaknya di sebuah resto atau hotel mewah.

Semakin banyak yang dibaca dan ditonton, diharapkan semakin pandai meracik bumbu, memasak hingga menghidangkannya dengan benar. Tapi lagi-lagi sebaik apapun guru di buku atau internet sekalipun, tak sebaik guru asli atau manusia yang mengajarkannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline