#elegi
Gayung itu masih ditangan
terayun mengguyur air tubuhku yang dekil
perlahan-lahan dihela bau pesing tubuhku
aku teriak, sudah ya ma'... dingin ...
ssst sabar ...tuh kotoran ditelingamu masih ada
sini kubersihkan
sudah sih ma'
rambutmu hemmm bau
sini mama sampoin biar wangi
ma' dingin...
nih pake handuknya ..
sini dibedakin dulu
biar wangi
aku pake yang mana ma'
ini saja, dedek ganteng kalau pake ini
sini mama sisir biar ganteng
dia mendekapku
kata-katanya yg lembut
menyiratkan betapa kasih sayang itu tak terbeli
meski dengan setumpuk uang di bank
atau ribuan pujian di bejana
semua tak berarti, tak bernilai
tanpa kasih sayangmu
kini suara itu tinggallah suara
yang terngiang di sudut jiwa ini
selalu mendesis di beranda telingaku
membangunkan malasku
menyemangati kelemahanku,
meski tubuhmu sudah terbujur tenang
di rumah terakhir, sedang jiwamu masih di hatiku...
Metro, Lampung, 28-2-2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H