Lihat ke Halaman Asli

M. Ali Amiruddin

TERVERIFIKASI

Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Dangdut Akademy, Mengembalikan Dangdut Pada Khittahnya

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Gambar: Dangdut Academi Indosiar/ showbiz.liputan6.com

Tepatnya tadi malam (05/05) saya melihat pertunjukan yang saya yakin hampirseluruh Indonesia menyaksikan acara yang spektakuler ini. Acara yang ditayangkan oleh Indosiar. Stasiun TV yang bermoto satu untuk semua.

Dan benar, acara Dangdut Akademy seperti membius para penggemar dangdut. Dangdut yang benar-benar Indonesia. Mengembalikan dangdut sebagaimana kekhasan yang biasanya ditunjukkanoleh penyanyi dangdut pada masanya.

Acara yang selalu ditayangkan hampir tengah malam ini pun tetap saja mengundang perhatian. Tak hanya penyanyi dangdut, saya sendiri meskipun menyukai musik dangdut tapi untuk melihat tayangan kompetisi olah vokal, saya cenderung melihat kompetisi musik pop. Seperti halnya Idonesian Idol. Tapi kali ini berbeda, meskipun awal mulanya saya tertarik menyimak lebih dalam tayangan musikpop, ternyata Dandung Akademi ini berbeda dari biasanya. Semua memberikan kesan yang mendalam betapa dangdut itu adalah musik yang pantas dicintai karena sentuhan rasa yang dalam. Penilaian ini saya rasa tidak berlebihan meskipun saya memang menyukai segala jenis musik.

Kompetisi dangdut yang cukup memancing ekspektasi para penonton dari seluruh penjuru Indonesia bahkan dari luar negeri ini, sepertinya pun sudah sering diadakan, seperti yang dahulu ditayangkan di TPI dengan nama Kontes Dangdut Indonesia (KDI), namun ternyata sentuhan orisinil dari dangdut pada acara ini benar-benar mengena. Entahlah apa karena saya memang terlalu gandrung dengan dangdut lawas, karen segi penampilan penyanyi dan aransemen musik model dahulu dengan sekarang amat jauhberbeda.

Musik dangdut yang akhir-akhir ini sering dicibir karena menampilkan pertunjukan vulgar dan seronok serta mendapatkan hujatan dari para pemuka agama Islam, maka pertunjukan Dangdut Akademy ini sungguh berbeda. Penyanyi dan pemirsanya mendengarkan suara yang benar-benar apik dengan gaya olah vokal yang luar biasa, di tambah lagi guyonan dari para presenter yang juga menjadi bumbu tatkala kejenuhan mulai hinggap pada diri penontonnya.

Meski ada tiga penyanyi yang tak sempat saya lihat yakni Ati, Lesty dan Ikif karena tertinggal acara, namun dua penyanyi yang berasal dari Palembang dan Banten tersebut sangat memuka tim juri, penonton termasuk saya sendiri. Mereka ialah Frans dan Subro. Frans yang menyanyikan pop yang diaransemen menjadi musik dandut ternyata juga dinyanyikan sangat apik.

Begitu pula Subro, seorang penyanyi yang juga berprofesi sebagai pemain keyboard (organ tunggal) di kampungnya ini pun menyanyikan lagu dengan judul Senandung Rembulan, sebuah karya yang pernah dipopulerkanoleh Imam S Arifin yang juga pernah hit di masanya. Lagu tersebut dinyanyikan dengan sangat baik bahkan tim juri seperti tidak dapat lagi berkomentar karena karakter suara dari Subro ini termasuk unik dan sangat khas. Melihat Subro, saya kembali teringat dengan penyanyi dangdut Asep Irama yang juga memiliki kekurangan dari segi penglihatannya tapi mampu menyanyikan lagu yang juga memiliki penggemar di masanya.

Dangdut Akademy mungkin salah satua acara kompetisi dangdut yang cukup digandrungi karena lagu-lagu yang dibawakan merupakan lagu yang penuh dengan memori atau nostalgia dari penyanyi kawakan yang tak pernah lekang oleh waktu meskipun bermunculan lagu-lagu dangdut dengan bermancam-macam versi.

Posisi Inul Dalam Dangdut Academy

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline