[caption id="" align="aligncenter" width="502" caption="Sumber: zerohedge.com"][/caption]
Setidaknya lebih dari 3000 warga Tiongkok di Vietnam, baik pengusaha dan pelancong diungsikan dan dievakuasi ke negaranya. Setelah aksi demonstrasi besar-besaran terjadi di Vietnam. Aksi demonstrasi dengan aksi "antichina" tersebut juga berimbas dirusakkannya infrastruktur produksi pengusaha Tiongkok di negara tersebut.
Aksi eksodus tersebut dilakukan karena masyarakat Tiongkok mendapatkan tekanan dari penduduk Vietnam lantaran sudah bertahun-tahun perusahaan milik Tiongkok membuang limbahnya di perairan Vietnam. Tentu saja dengan tindakan ilegal perusahaan Tiongkok tersebut menjadikan perairan Vietnam menjadi tercemar.
Aksi demonstrasi tersebut sepertinya sebagai buntut dari aksi cueknya perusahaan china ketika mereka melakukan pengrusakan ekosistem. Tentu saja dengan tindakan ilegal tersebut para nelayan yang harus kehilangan mata pencaharian mereka. Selain kehilangan mata pencaharian tersebut, akan banyak sumber ekonomi perairan yang ikut tercemar.
Pemerintah China menanggapi aksi kekerasan penduduk Vietnam dengan membawa kembali ke negaranya baik melalui transportasi air maupun udara. Sebagaimana dilansir oleh zerohedge.com, lengkapnya lihat di sini
Melihat begitu pesatnya perusahaan Tongkok mengembangkan sayapnya di negara-negaraberkembang termasuk Vietnam, ternyata menjadikan negara-negara yang menjadi wilayah operasional justru menerima dampaknya. Pembuangan limbah yang tidak memperhatikan aturan AMDAL yang biasanya dikeluarkan oleh negara yang bersangkutan.
Akibat dari aksi kekerasan penduduk Vietnam tersebut memicu konflik kedua negara. Dampak yang lebih besar adalah perusahaan milik china tersebut bisa saja angkat kaki dari Vietnam jika aksi kekerasan tersebut tetap berlangsung. Dan tidak hanya antar penduduk dan pengusaha saja yang berselisih, karena kedua negara bisa juga terlibat adu fisik dengan aksi perang dari kedua negara.
Bagaimana ASEAN menanggapi kekisruhan yang terjadi di Vietnam?
Sebagaimana kita tahu, ASEAN merupakan organisasi negara-negara asia tenggara. DI mana Vietnam telah resmi menjadi anggota ASEAn sejak 28 Juli 1995. Karena masuknya vietnam ke dalam ASEAN tentu saja organisasi tersebut ikut terlibat pada konflik yang terjadi di negara anggotanya. Nah jika ternyata ASEAN saja tidak dapat menyelesaikan kasus yang terjadi di negara anggotanya maka keberadaan ASEAN dianggap tak memiliki kekuatanuntuk menjadi alat pereda konflik. Dampaknya tidak hanya Vietnam dan Tiongkok yang akan melakukan aksi tempurkarena Indonesia pun sering berhadapan dengan konflik dengan negara tetangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H