Lihat ke Halaman Asli

M. Ali Amiruddin

TERVERIFIKASI

Guru SLB Negeri Metro, Ingin berbagi cerita setiap hari, terus berkarya dan bekerja, karena itu adalah ibadah.

Terimakasih 'Tuk Admin Kompasiana

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saluut, bangga dan salam jempol 'tuk admin kompasiana. Karena kerja keras mereka yang tak mengenal lelah, kita-kita, saya dan Anda semua yang aktif di kompasiana semakin dikenal dan semakin terasah kepekaan sosialnya. Tak hanya itu, seiring perjalanan waktu, sedikit-sedikit saya mendapatkan manfaat untuk berani menulis tentang apapun. Tidak hanya saya, semua orang berkesempatan jadi penulis, meski diawali di Kompasiana terlebih dahulu. Media sosial, blogger kroyokan yang mengapresiasi semua golongan, jenis kelamin dan profesi apapun untuk bergabung dalam ide berbagi dan terhubung.

Tak hanya kaum terpelajar dan bergelut menjadi penulis yang bergabung di sini, karena siapapun yang mau nimbrung dan berbagi tak kan dilarang, tukang becak, petani, kuli, bahkan presiden pun boleh menuangkan gagasannya di sini. Semua bebas berekspresi menuangkan apa saja yang ada dalam pikirannya. Bahkan hakekatnya di media ini, apapun bisa dibagi, bahkan ide-ide kreatif pun sangat dinanti. Semua tanpa sebab, karena media ini menjadi wadah yang sangat lapang menampung semua aspirasi yang muncul dari seluruh lini masyarakat.

Dari sekian tulisan-tulisan yang menghits, sosok adminlah yang sangat saya kagumi. Meski sampai saat ini para admin tersebut belum ada satupun yang saya kenali secara  personal dan nyata, karena dunia kita yang berbeda. Paling-paling lewat tulisan dan curriculum vitae yang ada media sosial lain. Seperti mas Pepih Nugraha dan mas Isjet. Meskipun terkesan ketinggalan zaman karena member lain sudah mengenal secara dekat dan pernah cuap-cuap dengan beliau, tapi bagi saya tak terlalu bermasalah. Yang pasti keberadan mereka yang duduk di meja admin tak henti-hentinya memberikan tips dan saran yang amat bijak.

Sosok-sosok admin kompasiana, sepatutnya dihargai, karena keberadaan merekalah member kompasiana menjadi semakin cemerlang. Tentu karena ketika tulisan-tulisan kita dihargai dan dipajang di halaman depan tentu akan sangat senang. Paling tidak ada nilai plus, salam jempol dan tepukan dari kompasianer lain karena tulisan kita dihargai admin. Meskipun semua penulis yang sempat hits, mesti menyempurnakan tulisannya. Seperti saya sendiri yang terkadang masih ada kekurangan di sana-sini. Ya maklumlah, bisa menulis bebas ya di kompasiana. Menulis otodidak, dan sistem andragogy mengalir lancar seperti gerakan pena-pena yang menulis dengan apiknya.

Meskipun admin kompasiana tak hanya mereka berdua (pepih dan isjet) tapi sampai saat ini keberadaan admin-admin yang lain seperti tak pernah muncul. Entah, apakah mereka menggunakan nama samaran, atau inisial agar keberadaan mereka tidak dikenali. Dan boleh jadi akun-akun yang menggunakan nama samaran adalah para admin kompasiana atau wartawan kompas.com yang ikut nimbrung dalam media ini.

Admin-admin tersebut seperti mesin, mereka bekerja bergantian mengurus tulisan-tulisan yang dipublish, para kompasianer pun tak membayar, hanya menyumbang tulisan dan admin mendapatkan upah dari iklan, mereka hakekatnya seperti tukang ronda, mesti terjaga dari pagi hingga pagi lagi. Tak dibayar oleh para penulis tapi mereka mau melakukannya demi sebuah prestasi yang tak dapat dinilai dengan uang. Menjadi sosok yang berusaha adil di antara pergulatan pro dan kontra dari para kompasianer.

Meski mereka tak mendapatkan bayaran dari kompasianer, mereka acapkali mendapatkan celaan, hujatan dan kritikan yang cukup pedas. Bahkan bisa jadi di antara kompasianer justru menghina admin lantaran tulisannya tak diberikan ganjaran ter-ter. Saya maklum, karena ada unsur superioritas yang tak disadari telah menjerumuskan sikap memaksa. Sehingga seringkali saya membaca tulisan yang berkesan "admin tidak adil, admin adalah tim sukses, dan cemoohan dari para kompasianer. Tapi untung saja para adminnya tidak ngambek. Dan masih saja membagi kesempatan para penulis untuk menikmati rasa senang karena tulisannya mendapatkan ganjaran.

Tidak hanya orang lain, karena saya sendiri sering dibuat galau karena tulisan-tulisan saya tak muncul di bagian penting tersebut, tapi lambat laun, berdasarkan pemikiran dan perenungan, saya pun menyadari bahwa ada banyak kompasianer yang juga ingin tulisannya dipajang dan diberikan kesempatan yang sama. Perasaan iri dan dengki itupun lambat laun saya buang jauh-jauh. Karena memang member kompasiana jumlahnya tak sedikit dan tulisannya amat variatif. Kita mesti ikhlas, jika tulisan kita tak mendapatkan tempat yang layak. Karena memang belum layak. Sehingga sayapun harus menerima konsekuensi tulisan tersebut hanya beberapa orang yang membaca. Sekali lagi saya bersyukur bisa berada di komunitas orang-orang pencinta ide, orang-orang yang suka menulis apa saja.

Sepertinya terlalu banyak kata-kata yang hendak saya tulis di sini, tapi terimakasih yang teramat dalam dan salam jempol atas kinerjanya yang sangat baik. Semoga saja para admin kompasiana mendapatkan kebahagiaan bersama keluarga mereka. Dan semoga saja suatu saat saya bisa memberikan kado terindah tuk ultah mereka. Meski hanya sebuah tulisan dan pujian dari dasar lubuk hati saya yang terdalam.

Salam

Ba'da Shubuh, Metro, Lampung, 22/06/2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline