Lihat ke Halaman Asli

Tentang Gugur dan Cara Mencintaimu

Diperbarui: 13 September 2023   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tenggelam Kala mata  mengisyaratkan pulang, hati bersorak sorai menari mengiringi melodi sederhana ditengah riuh yang acuh, kembali bedekup dan hidup. Layar membentang disamudera, melewati batas bagaimana ruang dan waktu berselisih sambil bersekutu, separuh jalan yang telah dilalui tetapi tetap tidak mengubah cara mu menatap. Tangan ku Merangkul rindu sementara bagian lainya memahat kecewa yang membuat mu mati rasa.

Raga melepaskan rasa

Rasa menghapus asa

Asa mengubah logika

Logika mebunuh cinta

Rindu adalah luka yang tidak kunjung menemui kata cukup sementara Harap adalah  kenyataan yang tidak kunjung sampai dititik sembuh. Mengharap rindu adalah memupuk luka yang tumbuh dan memanen kecewa yang nyata.

Merogoh rasa yang berjatuhan

Memungut damai yang berserakan

Mengemis sembuh yang berserakan

Mengenadah doa yang berguguran

Bila waktunya langit memanggil mu pulang, tonggak tertancap didermaga. Kapal tidak berlayar, langit tidak lagi biru. maka, Lihat lah lebih dekat, biarkan rebah menjadi doa, biarkan cinta cita dan rasa membenam dirinya disamudra. biarkan selamnya kata-kata ku menjadi cara mencintaimu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline