Tenggelam Kala mata mengisyaratkan pulang, hati bersorak sorai menari mengiringi melodi sederhana ditengah riuh yang acuh, kembali bedekup dan hidup. Layar membentang disamudera, melewati batas bagaimana ruang dan waktu berselisih sambil bersekutu, separuh jalan yang telah dilalui tetapi tetap tidak mengubah cara mu menatap. Tangan ku Merangkul rindu sementara bagian lainya memahat kecewa yang membuat mu mati rasa.
Raga melepaskan rasa
Rasa menghapus asa
Asa mengubah logika
Logika mebunuh cinta
Rindu adalah luka yang tidak kunjung menemui kata cukup sementara Harap adalah kenyataan yang tidak kunjung sampai dititik sembuh. Mengharap rindu adalah memupuk luka yang tumbuh dan memanen kecewa yang nyata.
Merogoh rasa yang berjatuhan
Memungut damai yang berserakan
Mengemis sembuh yang berserakan
Mengenadah doa yang berguguran
Bila waktunya langit memanggil mu pulang, tonggak tertancap didermaga. Kapal tidak berlayar, langit tidak lagi biru. maka, Lihat lah lebih dekat, biarkan rebah menjadi doa, biarkan cinta cita dan rasa membenam dirinya disamudra. biarkan selamnya kata-kata ku menjadi cara mencintaimu.