Lihat ke Halaman Asli

Perang Sampit

Diperbarui: 17 Desember 2024   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perang Sampit

Konflik Sampit: Sebuah Studi Kasus Kerusuhan Antar-Etnis di Indonesia

Perang Sampit, yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia pada tahun 2001, merupakan peristiwa kekerasan antar-etnis yang mengerikan.  Konflik ini, yang melibatkan warga Dayak dan Madura, menorehkan luka mendalam dalam sejarah Indonesia dan menjadi studi kasus penting dalam memahami dinamika konflik etnis di negara kepulauan ini.  Meskipun secara resmi berakhir pada tahun 2001, dampaknya masih terasa hingga saat ini.

tugu Perdamaian Sampit sebagai pengingat konflik Sampit. Foto: situs Dinas Budaya Pariwisata

Konflik Sampit: Sebuah Studi Kasus Kerusuhan Antar-Etnis di Indonesia

Perang Sampit, yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia pada tahun 2001, merupakan peristiwa kekerasan antar-etnis yang mengerikan.  Konflik ini, yang melibatkan warga Dayak dan Madura, menorehkan luka mendalam dalam sejarah Indonesia dan menjadi studi kasus penting dalam memahami dinamika konflik etnis di negara kepulauan ini.  Meskipun secara resmi berakhir pada tahun 2001, dampaknya masih terasa hingga saat ini.

> Latar Belakang:

Konflik Sampit tidak muncul secara tiba-tiba.  Ketegangan antara masyarakat Dayak dan Madura telah berlangsung lama, dipicu oleh berbagai faktor kompleks:

* Persaingan ekonomi: Persaingan dalam akses lahan, pekerjaan, dan sumber daya ekonomi lainnya menciptakan ketegangan yang terus meningkat. Migrasi penduduk Madura ke Kalimantan Tengah, yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian dan perkebunan, memperburuk persaingan ini.

* Perbedaan budaya dan sosial: Perbedaan budaya dan sosial antara kedua kelompok menciptakan kesalahpahaman dan prasangka. Hal ini diperparah oleh kurangnya komunikasi dan interaksi positif antar-kelompok.

* Ketimpangan sosial dan ekonomi: Ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada di daerah tersebut menciptakan rasa ketidakadilan dan frustrasi di kalangan masyarakat, yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memicu konflik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline