Lihat ke Halaman Asli

Mala Silviani

Ihdinas shiraatal mustaqim.

Kesendirian

Diperbarui: 2 Juni 2020   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrahmanirrahim...

"Kesendirian"


Beranjak pada perenungan penulis mengenai tentang dimana dewasa kini kita hidup didalam zaman hiperkoneksi yang mampu menghubungkan/mengaitkan kita kepada banyaknya aktivitas-aktivitas, penting rasanya bila kita membahas mengenai kesendirian.

Beberapa tokoh penting bahkan membuat sebuah mahakarya didalam kesendirian, sebut saja Putra Sang Fajar Indonesia, yaitu Bung Karno atau Presiden Ir. Soekarno. Dalam pembuangannya di Flores tepatnya di Ende, kala kesendiriannya dibawah dahan-dahan pohon kluwih/sukun Bung Karno memanjatkan harapan dan keinginan hingga menghasilkan sebuah mahakarya rumusan ideologi bangsa dan negara yaitu Pancasila yang menjadi dasar bagi negara kita. 

Demikian juga dengan Sastrawan besar Indonesia yaitu Pramoedya Ananta Toer, dalam keterasingan dan kesendiriannya dikurung didalam penjara Nusakambangan dan Pulau Buru, beliau menghasilkan empat karya sastra yang luar biasa, tetralogi buru, yaitu: Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Rumah Kaca, dan Jejak Langkah. 

Sementara, dalam pengasingannya Buya Hamka membuat sebuah karya monumental yaitu sebuah buku sebanyak 9 jilid tentang tafsir lengkap Al Qur'an 30 Juz, buku itu dinamai "Tafsir Al Qur'an Al Azhar", lain hal nya dengan Nelson Mandela seorang aktivis tersohor sepanjang masa, dalam kurungan penjaranya selama 27 tahun beliau menghasilkan mahakarya The Prison Letters of Nelson Mandela yang merupakan kumpulan 255 surat yang ditulis tangan olehnya selama berada di balik jeruji besi tentang bagaimana dia mempertahankan kepercayaannya dan harapannya pada sesuatu yang baik.

Lalu, apa makna dari kesendirian yang sebenarnya ? apakah kesendirian selalu dikaitkan dengan mengisolasi diri ke suatu tempat terpecil dan jauh dari keramaian aktivitas manusia lain ? didalam tulisan ini, kesendirian yang penulis maksud adalah terbebasnya pikiran-pikiran kita dari pemikiran orang lain, entah itu pemikiran lewat argumentasi seseorang ataupun dalam sebuah opini yang dituangkan dalam sebuah karya buku. 

Bagi penulis sendiri, kesendirian amatlah penting, entah terlepas dari sebuah fakta kalau memang penulis menyukai kesendirian ataupun memang pada dasarnya psikologis manusia terkadang memang membutuhkan waktu untuk menyendiri, karena didalam kesendirian kita dapat merenungkan buah pikiran sendiri, dalam kesendirian kita dapat menjernihkan pemikiran. Bukankah hal ini menjadi kesempatan kita untuk dapat memahami suatu hal lebih dalam lagi ?. Namun, tetap saja menjadi sia-sia kala didalam kesendirian dan tempat terpencil sekalipun kita masih saja mengijinkan serta membiarkan pikiran-pikiran orang lain masuk dan mengusik benak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline