Lumpang pada umumnya adalah alat menumbuk padi pada Zaman dahulu. Kebanyakan lumpang dijumpai terbuat dari batu, sekalipun juga ada yang terbuat dari bahan kayu.
Akan tetapi tidak semua bentuk lumpang yang terbuat dari batu, pada zaman dahulu dipergunakan sebagai media tumbuk padi setelah panen raya.
Terdapat tidak sedikit lumpang batu pada saat itu, dibuat untuk media lainnya. Semisal sebagai media ritual ataupun lainnya.
Seperti halnya lumpang-lumpang batu yang sering ditemukan dalam berbagai situs peninggalan. Maka akan dapat kita lihat, berbagai macam bentuk, motif, tentunya kegunaannya. Biarpun semua terbuat dari satu bahan yaitu Batu.
Melihat bentuk, dan ukuran lebar kali panjang dalamnya. Bisa ditafsirkan lumpang tersebut bukanlah dulu dibuat untuk menumbuk padi. Karena, pada umumnya, lumpang yang dijadikan untuk menumbuk padi, lebar dan dalam lubangnya akan aus atau terkikis lebih lebar atau dalam dari ukuran semula. Sebab selalu digunakan untuk menumbuk.
Tetapi, lumpang di situs ini tidak tampak adanya bekas benturan penumbuk, atau pelebaran aus dari sebuah benturan penumbuk seperti pada kebanyakan lumpang yang digunakan untuk menumbuk.
Pun juga, dari bentuk Lumpang di sini sedikit lain dari kebanyakan lumpang yang sering kita temui pada sebuah situs peninggalan masa lalu.
Lumpang di sini identik dengan bentuk hampir segi tiga. Semacam makna khusus, atau kegunaan yang beda dari pembuatannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H