Lihat ke Halaman Asli

Permasalahan Kebijakan Publik di Kota Pekanbaru

Diperbarui: 23 Desember 2023   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Arus urbanisasi atau warga dari desa asal berbagai provinsi yang datang ke Provinsi Riau tinggi sehingga memicu prevalensi atau permasalahan keseluruhan stunting di Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru yang terus mengalami kenaikan. Khusus di Kota Pekanbaru sangat diminati oleh pendatang untuk mencari pekerjaan dan ada yang membawa anak mereka berada dalam kondisi stunting. Menurut Syamsuar, apa yang terjadi di daerah saat ini prevalensi stunting bisa saja berubah karena masyarakat yang dinamis dan data keluarga pendatang itu memang belum terdata tetapi mereka tergolong stunting. Karena itu bisa jadi angka stunting di Kota Pekanbaru munkin akan terus naik lagi sehingga para pemangku kepentingan pemerintah daerah, kabupaten dan kota serta perusahaan dan paguyuban agar bisa mengintervensi melalui bantuan makanan bergizi misalnya telur. Menurut Steven penurunan prevelensi stunting adalah program yang harus didukung oleh semua pemangku kepentingan, pemerintah daerah, perusahaan dan paguyuban seperti PSMTI ini.PSMTI sudah memiliki cabang pada 32 provinsi dan upaya penuntasan stunting secara nasional bekerja sama dengan Kompas Gramedia. Sumber bantuan dari para donatur dan upaya penurunan stunting berhubungan dengan peningkatan kualitas SDM Indonesia. Generasi mumpuni adalah generasi yang tidak mengalami gagal tumbuh sehingga pemberian makanan bergizi harus dilakukan sejak dini (ANTARA).

Masalah pendidikan dan infrastruktur menjadi atensi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau di APBD 2023. Sebab, masih banyak masyarakat Riau yang belum mendapat akses pendidikan ke sekolah negeri. "Memang ada beberapa poin yang menjadi sorotan. Kemarin seperti yang disampaikan dari beberapa kawan-kawan di fraksi, bahwa yang paling utama itu adalah persoalan pendidikan. Tuntutan beberapa fraksi bagaimana di APBD 2023, agar akses pendidikan dibuka seluasnya. Politisi Partai Gerindra ini menyebut, sekolah yang menjadi kewenangan provinsi hampir setiap tahun proses PPDB menyisakan banyak persoalan. Buktinya, masih banyak anak Riau yang belum mendapat akses pendidikan ke sekolah negeri.Bahkan dari informasi yang ia dapat, sampai saat ini masih banyak siswa yang belum bersekolah lantaran tidak tertampung lagi di sekolah negeri. Kondisi ini, kata dia, sebagai imbas beberapa daerah yang tidak masuk ke dalam zonasi. Bagaimana pun juga, pendidikan merupakan urusan wajib (mandatory). Sesuai amanat UU No.23/2014 dan tidak bisa ditawar lagi. Namun yang harus dimaklumi, meski mandatory, kondisi beberapa tahun terakhir kemampuan fiskal pemprov memang mengalami penurunan.  Contoh di Pekanbaru sampai hari ini ada beberapa yang belum sekolah. Dumai itu banyak daerah yang bila kita pilah per kecamatan saja ada kecamatan yang tidak punya zonasi. Mandau lebih parah lagi. Seratusan ribu di situ warganya posisinya justru kekurangan sekolah," papar dia.Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho menambahkan, selain persoalan pendidikan, masalah pembangunan infrastruktur juga menjadi sorotan (CAKAPLAH).


Kebijakan Penghapus denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Provinsi Riau diperpanjang hingga akhir tahun 2023. Perpanjangan program "7 Berkah Pajak Daerah Riau Lebih Baik" itu disampaikan langsung oleh Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengingat masih tingginya animo masyarakat yang menginginkan agar program pengampunan pajak daerah ini diperpanjang hingga akhir tahun. Untuk diketahui, program "7 Berkah Pajak Daerah Riau Lebih Baik" periode ke-2 akan berakhir di 31 Agustus 2023. Namun atas pertimbangan permintaan masyarakat serta hasil evaluasi dari Tim Pembina Samsat Riau, program ini diperpanjang hingga 15 Desember 2023. Gubri Syamsuar meminta agar masyarakat dapat memanfaatkan program ini untuk segera menyelesaikan tunggakan pajak kendaraannya. Gubernur mengimbau kepada para pelaku usaha di Provinsi Riau untuk ikut memanfaatkan program "7 Bekah Pajak Daerah Riau Lebih Baik', dikarenakan ada beberapa poin yang dapat dimanfaatkan oleh mereka. Untuk pelaku usaha, silahkan dimanfaatkan program ini. Kalau ada kendaraan perusahaannya yang masih pakai nomor polisi luar Riau, silahkan mutasikan (CAKAPLAH).

Dari berita yang saya kutip dari ANTARA dan CAKAPLAH adapun solusi yang dapat dilakukan yaitu:

1. Urbanisasi yang cepat sering kali berkontribusi pada masalah stunting karena perubahan gaya hidup, akses terhadap makanan yang tidak seimbang, dan sanitasi yang kurang baik dilingkungan perkotaan. Solusinya dapat dilakukan melalui pendidikan gizi yang lebih baik, akses yang lebih mudah terhadap makanan yang bergizi, dan program kesehatan untuk ibu hamil dan balita di lingkungan perkotaan. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapat nutrisi yang cukup selama tahap pertumbuhan mereka.
2. Fokus DPRD Riau pada masalah pendidikan dan infrastruktur merupakan langkah penting. Meningkatkan alokasi anggaran untuk pendidikan guna memperbaiki fasilitas sekolah, memperbaharui kurikulum, dan meningkatkan kualitas pengajaran bisa menjadi langkah yang efektif. Sementara itu, investasi dalam infrastruktur seperti jalan, transportasi publik, dan akses air bersih bisa membantu pertumbuhan ekonomi serta kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
3. Penghapusan pajak memiliki dampak positif bagi banyak sektor, terutama usaha kecil dan menengah. Salah satu solusi yang bisa dipertimbangkan adalah dialog terbuka antara pemerintah dan pemangku kepentingan, termasuk pengusaha dan ahli ekonomi, untuk mengevaluasi dampak positif penghapusan pajak dan mencari alternatif solusi untuk menjaga stabilitas ekonomi tanpa mengandalkan penghapusan pajak secara terus menerus. Misalnya, strategi pengurangan pajak bertahap atau penggantian dengan alternatif lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi bisa menjadi alternatif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline