Lihat ke Halaman Asli

Tobat Massal dari Hutang!

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Membaca judul di atas mungkin banyak yang berkomentar, Hutang kok digandengankan sama Tobat seperti Dosa saja :)

Ya memang begitulah adanya, banyak para Pembicara yang mengatakan bahwa Dosa yang membuat orang terhalang masuk Surga. Di waktu lain juga banyak Pembicara yang membawakan kajian bahwa Hutang membuat orang terhalang/terganjal masuk Surga. Jadi Hutang disini identik dengan Dosa bukan ? sama-sama menghalangi masuk Surga.

Saya akan share pemikiran kecil agar kita mampu memahami hubungan Hutang dengan ganjalan masuk Surga. berikut ini mari kita pikirkan gambaran ini:

Katakanlah ada 2 orang yang hidup bertetangga, si Amar dan si Amir. Si Amar adalah orang yang terkenal sebagai orang yang sholeh, pandai beribadah, namun kehidupan lemah. Sedangkan si Amar adalah Pengusaha sukses, dia memiliki beberapa Toko Bahan Pokok di beberapa daerah. Walaupun Amar berbega keyakinan dengan si Amir, dia selalu bersikap baik dan suka menolong kepada semua orang, termasuk ke Amar.

Kerena kondisi ekonominya yang sulit, Si Amar beberakali meminta pinjaman uang kepada di Amir, dan kadang-kadang juga meminjam Beras dan kebutuhan bahan pokok lainnya. Akhirnya hutang si Amar kepada si Amir menumpuk sebanyak 86 juta 400 ribu rupiah, sebuah angka yang tidak sedikit bagi Amar yang tergolong orang ekonomi lemah.

Karena lilitan hutang yang cukup besar ini, si Amar semakin meningkatkan intensitas ibadahnya. Tiap malam dia bangun untuk berdoa, ketika siang hari dia banyak melakukan puasa, dan ia-pun memperbanyak lantunan doa dan wirid Tobat (minta ampunan Tuhan atas segala hutang-hutangnya).

Namun suatu hari, kecelakaan menimpa si Amar dan dia pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Dan tentu hutangnya kepada si Amir belum terlunasi. Dalam pertanyaannya adalah, apakah lantunan doa dan wirid Amar yang cukup banyak di masa hidupnya telah membuat hutannya kepada Amir terlunasi ?

Pada faktanya Hutang Amar masih belum terbayarkan ke Amir, karena Amir belum menerima pelunasan hutang baik dari Amar maupun yang mewakilinya.

Jadi seruan Tobat, mestinya diluruskan kembali. Karena kita harus tahu kita bertobat untuk apa dan kepada siapa. Contoh sederhana di atas saja telah menggambarkan kepada kita bahwa Hutang kepada manusia berupa harta benda tidak bisa kemudian hanya dihapus dengan pertobatan yang arahnya hubungan vertikal dengan Tuhan, karena ini kaitannya dengan manusia (hubungan horisontal). Kecuali memang jika mau membayar hutang kepada Tuhan/ALLAH, ya harus kepada Allah. Jadi kita harus meneliti dulu, kita hutang apa dan kepada siapa.

Baik, saya akan melanjutkan pembahasan kita lebih dalam sedikit. Jika tadi gambaran manusia dengan manusia, lalu apakah manusia memiliki hutang kepada Tuhan ? jawabnya dalah sangat-sangat BANYAK !

Banyak orang yang tidak menyadari hutang ini dan apalagi kesadaran ini ditutup oleh pemahaman yang tidak dijelaskan lebih detil yang mengatakan bahwa Alam Semesta seisinya ini dicipta Tuhan diperuntukkan untuk manusia. Sehingga banyak yang memahami bahwa manusia sah dan tidak memiliki hutang kepada Tuhan jika menggunakan, memakan dan mengeksploitasi apa saja yang ada di Alam Semesta ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline