Lihat ke Halaman Asli

Hampa Bahagia

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hampa Bahagia

_____

Dalam detik-detik kujaga

Hangatnya cerita

Dalam detik-detik kurasa

Betapa beruntungnya kita

_______

Berbagi suka dan duka

Mengerti keadaan manusia sesungguhnya

Menjabarkan segala pelajaran berharga

Menjadikan sebuah kekuatan dimasanya

______________

Hanya memandang

Bahunya yang rapuh

Dibelakang

Dalam gerimis hujan yang mendinginkan jalan

Kuatkah Dia sendirian

Dalam kegelapan ruang hampa direlung jiwanya

Menatap matanya yang lembut

Membuat Aku tidak ingin meningalkan

____________

Dimana Aku

Tanpa dirimu

Dimana Aku

Tak dapat berkata apapun

Dimana Aku tidak menjadi Aku

Bila dimana dirimu menjadikanku rindu

______________

Sekarang

______________

Menolehlah

Agar Aku tau betapa Kau menungguku

Menolehlah

Bahwa Kau membutuhkan Aku

Menolehlah

Bahwa Kau menjagaku

Menolehlah

Agar Kau tahu Aku ada untukmu

______________

Kupeluk relung hati yang menyelamatkanku

Membuka kembali lembar-lembar tanpa menulisnya

Menyegel semua dalam satu kata

“Kakak”

Kehampaan tercipta

Berbagi rasa Abadimasanya (8 Juli 2013)

Dalam diam

Adikku

Satu hal yang perlu Kau tahu

Bahwa Aku menyayangimu

Dikejauhan (2 Juli 2013)

___________
Pare, 8 Juli 2013

__________

-tertandamalaikatyangmengakar-






BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline