Lihat ke Halaman Asli

Nurmala

Universitas Airlangga

Bagaimana Quiet Thriving Menentang Hustle Culture dan Membentuk Pilihan Hidup Baru bagi Gen Z

Diperbarui: 6 Januari 2025   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di dunia yang terus berputar cepat, budaya "kerja keras tanpa henti" sering kali dianggap sebagai jalan untuk menuju kesuksesan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu,  banyak generasi muda, terutama Gen Z, yang mulai mempertanyakan pola pikir ini. Mereka tidak hanya menuntut kebebasan finansial, tetapi juga kesehatan mental dan keseimbangan hidup. Quiet Thriving muncul sebagai jawaban atas tekanan budaya hustle yang sering kali mengarah pada stres dan kelelahan. Gen Z, yang lebih terhubung dengan teknologi dan dampak sosial media, menyaksikan langsung pengaruh buruk dari hustle culture terhadap kesehatan mental mereka. Survei oleh Gallup pada 2023 mengungkapkan bahwa hampir 43% pekerja muda merasa stres berat di tempat kerja, dengan tingkat stres Gen Z lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Sebagai respons terhadap tekanan ini, banyak dari mereka mencari keseimbangan yang lebih sehat antara kehidupan dunia kerja dan pribadi dengan memilih pekerjaan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan nilai pribadi mereka. Imagen Insights juga melaporkan bahwa 60% Gen Z ingin budaya hustle dihentikan, dan 86% menganggap bahwa hustle culture tidak berhubungan dengan kebebasan finansial yang mereka cari.

Kini, Kesehatan mental menjadi prioritas utama bagi banyak Gen Z, yang semakin sadar akan pentingnya menjaga kesejahteraan emosional dan psikologis. Laporan dari American Psychological Association (APA) pada 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 60% Gen Z menganggap kesehatan mental lebih penting daripada kesuksesan finansial. Mereka cenderung memilih pekerjaan dengan jam kerja yang fleksibel dengan tetap menjaga kualitas hidup mereka. Hal ini terlihat dari meningkatnya tren "Workcation" atau bekerja sambil berlibur, yang memungkinkan mereka untuk tetap produktif sekaligus mengurangi stres. Konsep ini semakin populer sebagai cara untuk menggabungkan pekerjaan dengan waktu untuk diri sendiri tanpa mengorbankan hasil kerja. Menurut Harvard Business Review, 73% pekerja Gen Z lebih memilih pekerjaan yang memungkinkan mereka mengatur jadwal mereka dan mengutamakan waktu untuk diri sendiri, daripada terjebak dalam rutinitas kerja yang kaku dan menuntut.

Selain pilihan pekerjaan yang fleksibel, banyak dari Gen Z yang lebih memilih untuk menjalani karir sebagai freelancer atau mengambil pekerjaan kontrak yang memungkinkan mereka memiliki kontrol penuh atas jadwal dan kehidupan mereka. Ini mengarah pada peningkatan jumlah freelancer di kalangan Gen Z. Menurut data dari Upwork 2023, 50% dari pekerja Gen Z lebih memilih untuk menjadi freelancer daripada bekerja di pekerjaan tetap, dengan alasan kebebasan lebih dalam mengatur waktu dan memilih proyek yang sesuai dengan minat mereka. Pekerjaan seperti ini tidak hanya memberikan pendapatan, tetapi juga kepuasan pribadi karena memungkinkan mereka untuk bekerja di proyek yang selaras dengan passion mereka, tanpa tekanan yang berlebihan. 

Quiet Thriving menawarkan pandangan yang lebih sehat dan berkelanjutan terhadap pekerjaan dan hidup, dengan menantang tekanan dari hustle culture yang merugikan. Gen Z semakin sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan hidup, kesehatan mental, dan mengejar tujuan pribadi yang bermakna. Dengan memilih pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka dan mengutamakan kualitas hidup, mereka menunjukkan bahwa sukses tidak selalu diukur dari berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja, melainkan dari seberapa puas dan seimbangnya kehidupan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline