Lihat ke Halaman Asli

Ajak Anak, Jaga Kebersihan Pantai Sejak Dini

Diperbarui: 29 Januari 2019   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema. Dokumen pribadi

Salah satu tradisi Komunitas Literasi SMP Negeri 1 Lewolema, sebelum mengadakan kegiatan literasi di pantai adalah melakukan pembersihan. Kekhasan ini telah tertanam sejak Juli 2018 saat berdirinya komunitas hingga kini.

Ajakan pembersihkan pantai, bertujuan untuk  memperkenalkan anak akan pentingnya menjaga kebersihan. Mencintai lingkungan. Tempat  manusia menghirup oksigen secara gratis, juga pemberi inspirasi tanpa batas.

Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema. Dokumen pribadi

Pusat kegiatan literasi Komunitas SMPN 1 Lewolema, Selasa, (29/1/19) di Pantau Waro, Desa Halakodanuan, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur, NTT. Alam lingkungannya sangat mendukung sebagai lokasi rekreasi yang dapat disulap menjadi sentral kegiatan literasi.

Pasirnya putih dengan panjang kurang lebih 200 meter. Sementara, pada sisi kiri kanan berpasir hitam. Panjang pantainya, kurang lebih 1 Km. Pantai ini berhadapan dengan laut lepas, Pulau Mas dan jejeran bukit di Pulau Adonara. Tempat ini, ramai pada hari Minggu. Sementara, pada hari lainnya, sepih pengunjung. Bukan karena alamnya yang kurang indah atau tidak menarik, tetapi fasilitas pendukung obyek wisata yang belum disiapkan secara baik.

Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema. Dokumen pribadi

Dengan memilih pantai Waro sebagai tempat kegiatan, kewajiban Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema adalah melakukan pembersihan di awal kegiatan. Aktivitas ini tanpa diperintah. Anak-anak yang datang, dengan antusias langsung mengambil peran. Memungut sampah dan mengumpulkannya di tempat sampah.

Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema. Dokumen pribadi

Sampah yang diangkut diantaranya, sampah plastik, kulit gula, kemasan mineral, kemasan plastik, pakian bekas, juga sampah organik berupa dedaunan. Dilihat dari jenis sampahnya, sumber sampah yang ditinggalkan adalah wisatawan lokal. Mereka yang tahu memanfaatkan, menikmati keindahan alam, tetapi tidak mampu menjaga dan merawatnya.

Anak -anak yang dibiasakan melakukan pembersihan alam, memberi pembelajaran di luar kelas yang bermanfaat. Tertanam sikap dan mental mencintai dan menghargai lingkungan tempat tinggalnya.

Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema. Dokumen pribadi

Keindahan alam, sangat didukung dengan kebersihan yang harus terus dijaga. Butuh peran lebih banyak orang, lebih banyak komunitas untuk memberi peduli pada bagaimana menjaga kebersihan. Sampah di obyek wisata memang menjadi momok. Butuh solusi dari pihak-pihak terkait.

Menyelesaikan masalah sampah, mesti ada gerakan bersama untuk sadar akan kebersihan. Ajak, dan kenalkan serta bergerak bersama anak-anak sejak dini menjaga kebersihan. Melatih mereka untuk bertanggung jawab. Menjaga dirinya, juga merawat alamnya.

(Maksimus Masan Kian/ Penggagas Komunitas Literasi SMPN 1 Lewolema)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline