Tragedi Christchurch Didesain untuk Medsos
AKSI terorisme di dua masjd Al Noor dan Linwood di Deans Avenue, Christchurch, Selandia Baru oleh Brenton Hanson Tarrant, 28 tahun, warga Grafton, NSW, Australia pada Jumat, 15 Maret 2019, adalah aksi brutal dan biadab.
Dalam kejadian itu, 49 jamaah sholat jumat di kedua masjid itu meninggal dunia. dan 47 korban luka.
Selain Tarrant---dengan ditabrak mobilnya oleh polisi, juga ditangkap tiga pelaku lainnya. Satu di antaranya wanita.
Sabtu, 16 Maret 2019, Tarrant muncul di pengadilan setempat dengan berbaju putih tahanan dan kedua tangan diborgol. Dia tanpa permintaan pembebasan bersyarat, langsung diadili yang dijadwalkan pada 5 April 2019 dengan tuduhan pembunuhan massal.
Dan, aksi terorisme oleh white supremacy dan sayap kanan extremist itu juga disebut sebagai kegagalan tech firms atau perusahaan medsos dunia untuk menghentikamn video streaming pembantaian berdurasi 17 menit yang diunggah Terrant di account FB-nya.
Kejadian itu oleh Telegraph disebut The First Terror Attack Designed for Social Media. Teror pertama yang didesain untuk dipertontonkan di medsos.
Setelah sebelumnya dia posting manifesto atau pernyataan pribadi berisi 73 halaman terkait kebenciannya pada imigran dan muslim di 8chan. 8chan sendiri berisi sejuta pengguna anonim. Manifesto itu sebelumnya juga di share di web pornografi anak.
Dia sebelumnya juga mention selebritis YouTube dan video game . Dia mention di Candace Owens, US conservative commentator, yang memiliki 1,1 follower di twiter dan Youtuber British, PewDiePie yang memiliki 109 juta follower online.
Dan, dia juga mengundang untuk diskusi para video gamer kekerasan dengan mengatakan tembak semua Fortnite yang memiliki 200 juta gamer, "trained me to be a killer"
Dalam video aksi terorismenya yang diunggah di FB, sudah ditonton 23.000 kali dalam satu jam. Dan video itu kemudian dihapus oleh pihak FB setelah dilihat 239.924 orang.