Lihat ke Halaman Asli

Benarkah Tidur dan Travelling Cara Mudah Menyembuhkan Otak dari Stres?

Diperbarui: 28 April 2023   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu tempat wisata alam buatan kolam renang di Lombok Barat (dokpri) 

Benarkah Tidur dan Travelling Cara Mudah Menyembuhkan Otak Dari Stres? 

Padatnya rutinitas, tugas kuliah numpuk dan tuntutan pekerjaan yang segera diselesaikan, sering kali menjadi penyebab otak menjadi stres. Dengan kondisi ini otak perlu rehat sejenak. 

Jangan paksakan otak untuk berfikir dalam kondisi tertekan. Lakukan penyegaran dan pulihkan dengan segera. Kondisi otak yang stres, tak kan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Justeru malah berakibat, kurang bagus untuk hasil akhirnya. 

Sehingga, sering kali. Menyebabkan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaan. Seperti, kualitas pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan, bahkan lebih parah lagi, terjadi kecelakaan dalam bekerja. 

Jika kamu dalam kondisi stres, hal apa yang sering kamu lakukan untuk mengembalikannya ke kondisi semula? Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengembalikan kesegaran otak dari stres dan memulihkan tubuh dari keletihan. Yuk, simak penjelasannya.

Istirahatkan Otak dan Tubuh Dengan Cara Tidur.

Istirahat yang cukup akan membuat kamu kembali segar. Tidur minimal 8 jam dalam sehari, akan membuat badan menjadi segar. Jangan paksakan otak untuk terus berpikir, beri kesempatan otak untuk beristirahat yang cukup. Seandainya di kantor, ada kebijakan bagi karyawan untuk istirahat, misalnya ada waktu untuk tidur 1 jam untuk karyawan yang lagi kurang fokus atau lelah. 

Dengan adanya waktu istirahat tidur sejenak dapat mengembalikan dan menyegarkan otak dan badan terasa lebih enteng dan ringan. Akan lebih siap jika digunakan untuk berfikir dan melanjutkan aktivitas.

Ambil Cuti dan Lakukan Travelling

cuti bagi karyawan, tidak harus pada hari libur atau pada saat sakit saja. Tapi cuti perlu pada saat otak sedang stres. Seperti di  Jepang yang sudah menerapkan cuti bagi karyawannya yang sedang tidak bahagia, misalnya yang sedang dilanda stres. Dilansir dari Kompas, perusahaan di Jepang memberikan cuti bagi karyawannya yang sedang putus cinta. 

Apakah di Indonesia ada perusahaan seperti itu? Sepertinya belum ada. Semoga nanti ada ya. Namun, para pekerja di Indonesia juga memiliki waktu cuti yang lumayan banyak. Seperti libur di hari-hari besar seperti hari raya perayaan agama, atau hari-hari bersejarah. Jika dihitung dalam setahun lumayanlah dimanfaatkan untuk kamu sekedar merefres otak. 

Lalu, apa sih yang biasa kamu lakukan untuk mengisi waktu cuti? Travelling sepertinya pilihan yang tepat. Melakukan perjalanan atau travelling, sudah menjadi kebiasaan anak-anak muda zaman sekarang. Terus, untuk yang sudah berkeluarga emang gak boleh? Justeru orang yang sudah berkeluarga dan berumur, seharusnya lebih sering melakukan travelling, karena resiko mengalami stres lebih banyak. Kok bisa? Orang yang berkeluarga pastinya sudah bekerja dong. 

Otak akan sering mengalami stres dan cepat mengalami kelelahan. Belum lagi tugas yang padat di kantor, pekerjaan rumahpun gak kalah banyaknya. Jadi, sudah seharusnya lebih sering-sering refresing, agar otak lebih segar. Disamping menyegarkan kembali otak yang sudah lelah, dengan mengajak keluarga travelling, berarti kamu berusaha menjaga keharmonisan dalam keluarga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline