Lihat ke Halaman Asli

Aku Tak Kan Pernah Bisa Menjadi Penyair di Hadapanmu

Diperbarui: 4 Maret 2017   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tahukah kau, sayang? Aku selalu kelimpungan

setiap kali kau memintaku menulis puisi.

Padahal, doa-doa yang kupanjatkan atas namamu,

tak pernah sekalipun kalah indahnya

atas kenikmatan rindu.

Percayalah! Aku tak kan bisa menjadi penyair

di hadapanmu. Kata-kataku luruh. Melebur

dalam tatapmu. Buku-buku, laptop dan smartphone

tempatku menulis, secara ajaib menyatu dalam

wajahmu. Bahkan, jari jemariku berayun

jadi rambutmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline