Lihat ke Halaman Asli

Kuis 13 - Pajak International - Diskursus Metode Analisis AWD dan AWK pada Treaty Shopping dan Penghindaran Pajak - Prof Apollo

Diperbarui: 22 Juni 2024   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Document Pribadi, (2024)

 

Analisis Wacana Deskursif (AWD)

Analisis wacana deskursif adalah pendekatan yang digunakan untuk memahami bagaimana teks dan pembicaraan membentuk dan dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya. Analisis ini melibatkan penguraian struktur wacana, melihat bagaimana kekuasaan dan ideologi terwujud dalam bahasa, serta memahami bagaimana makna dihasilkan dan diterima dalam konteks tertentu.

Analisis Wacana Kritis (AWK)

Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis atau CDA) adalah metode analisis yang digunakan untuk memahami hubungan antara bahasa, kekuasaan, dan ideologi dalam teks atau wacana. Pendekatan ini menyoroti bagaimana bahasa digunakan untuk membentuk dan mencerminkan kekuasaan dalam masyarakat.

Document Pribadi, (2024)

Gagasan Analisis Wacana Deskursif (AWD) Pada Penghindaran Treaty Shopping

Analisis wacana deskursif pada treaty shopping bertujuan untuk mengkaji bagaimana teks dan bahasa dalam perjanjian pajak internasional digunakan dan dimanipulasi untuk kepentingan perusahaan multinasional dalam menghindari pembayaran pajak yang adil. Praktik treaty shopping melibatkan pemanfaatan perjanjian pajak bilateral untuk menemukan yurisdiksi yang menawarkan keuntungan pajak maksimal, sering kali melalui struktur hukum dan terminologi yang kompleks. Dengan analisis wacana deskursif, kita dapat mengungkap bagaimana bahasa dalam perjanjian ini diatur untuk menciptakan peluang bagi treaty shopping dan bagaimana makna dari ketentuan-ketentuan pajak ini dibangun serta disepakati oleh berbagai aktor. Analisis ini juga menyoroti peran kekuasaan dan ideologi, di mana negara-negara kuat atau perusahaan besar sering kali memiliki keunggulan dalam menegosiasikan atau memanfaatkan ketentuan-ketentuan yang menguntungkan mereka. Praktik-praktik diskursif dalam treaty shopping memperlihatkan ketidakseimbangan kekuasaan yang ada dan bagaimana ideologi ekonomi tertentu, seperti neoliberal yang mendorong deregulasi dan pengurangan pajak, mendominasi perjanjian pajak internasional. Melalui pemahaman ini, analisis wacana deskursif membantu menyoroti kebutuhan akan reformasi kebijakan untuk mencegah penyalahgunaan perjanjian pajak dan memastikan sistem perpajakan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Gagasan Analisis Wacana Deskursif (AWD) Pada Penghindaran Pajak Berganda

Analisis wacana deskursif pada penghindaran pajak berganda bertujuan untuk memahami bagaimana bahasa dan struktur komunikasi dalam perjanjian pajak internasional membentuk praktik penghindaran pajak dan bagaimana makna ini dibangun serta diterima oleh berbagai aktor. Penghindaran pajak berganda, yang bertujuan untuk menghindari pajak berlebih bagi entitas yang beroperasi lintas batas negara, sering kali melibatkan teks perjanjian yang kompleks dan penuh dengan istilah hukum yang khusus. Melalui analisis wacana deskursif, kita dapat mengidentifikasi bagaimana teks-teks ini diinterpretasikan dan diterapkan oleh pemerintah, perusahaan multinasional, dan konsultan pajak. Selain itu, kita dapat mengeksplorasi bagaimana berbagai kepentingan dan kekuasaan terlibat dalam pembentukan diskursus ini, yang sering kali lebih menguntungkan pihak-pihak dengan sumber daya yang lebih besar untuk memanfaatkan celah hukum. Praktik diskursif ini tidak hanya mencerminkan ketidakseimbangan kekuasaan dalam negosiasi perjanjian tetapi juga bagaimana ideologi ekonomi tertentu, seperti neoliberal, mendominasi kebijakan pajak internasional. Dengan demikian, analisis wacana deskursif membantu mengungkap implikasi sosial dan ekonomi dari penghindaran pajak berganda serta pentingnya reformasi untuk memastikan keadilan dan transparansi dalam sistem perpajakan global.

Document Pribadi, (2024)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline