Lihat ke Halaman Asli

Bola Futsal Membawa Keberuntungan

Diperbarui: 8 November 2022   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku idah rohmah biasa dipanggil idah. Aku bersekolah di SMA 1 Surabaya. aku dikenal cewek tomboy disekolah. Menurutku sih biasa aja tapi entah mengapa teman-temanku memanggil dengan seperti itu. 

Oh ya aku kenalin kakak kelasku namanya rendi Dia sekarang kelas 12 sedangkan aku kelas 10. Rendi adalah anak pengusaha sukses. Rendi merupakan anak pertama. Menurutku endi ini termasuk ganteng juga dan baik juga. Dia selalu menolong teman-temannya pada saat kesusahan. 

Pertama kali aku melihatnya dilapangan pada saat itu dia sedang bermain utsal bersama teman-temannya. Ketika aku sedang berjalan tiba-tiba ada bola kearahku lalu mengenai kepalaku, pada saat itu juga aku pingsan. Pada saat aku tersadar, aku berada di uks dan disampingku ada kak rendi. Aku kaget Karena kak rendi mau menjagaku sampai aku bangun. Lalu aku memarahi kak rendi karena bola yang dibuat futsal tadi mengenai kepalaku. Perasaan marah dan sakit kepalaku membuat ku tak berfikir bahwa kak rendi kakak kelasku. Lalu kak rendi meminta maaf dan berjanji akan mengajakku pergi jalan-jalan. Tetapi aku menolak karena masih ada rasa marah dan kesal. Kak rendi tidak memaksaku untuk menuruti ajakannya. Lalu aku diantar sampai ke depan kelas. Teman-teman yang ada di dalam kelas melihatku dengan kak rendi langsung heboh. Teman-teman mengira bahwa aku dan kak rendi berpacaran.

Keesokan harinya tiba-tiba kak rendi menghampiriku. Aku malu karena banyak yang melihat mereka pasti berfikir aku dan kak rendi berpacaran. Ternyata kak rendi meminta nomer wa ku. Kejadian itu membuat heboh satu sekolah. Karena kak rendi ini dikenal sebagai anak yang tajir dan baik hati kok bisa mau kenalan sama aku. Malam harinya kak rendi mengirim pesan yang isinya ajakan makan malam, dia merasa bersalah karena membuat aku sampai pingsan. Akhirnya aku menerima ajakan kak rendi untuk makan malam.

Aku bingung mau pakek baju apa ya, Karena kak rendi termasuk seseorang yang stylish. Tidak lama kemudian kak rendi menjemput aku di depan rumah. Aku langsung bergegas ;lari ke depan dan mnyuruh kak rendi untuk menunggu di depan gang, karena selama aku keluar sama cowok tidak ada yang berani menjemputku di depan rumah. Tetapi kak rendi tidak mau, dia ingin bertemu dengan kedua orang tuaku. Akhirnya kak rendi menemui orang tuaku, lalu masuk ke dalam rumahku. Didalam rumah ada ayah dan ibuku. Ayah dan ibuku kaget bahwa ada seseorang laki-laki yang datang ke rumah. Dia dipersilahkan duduk dan mengobrol dengan kedua orang tuaku. Kak rendi termasuk seseorang yang pandai merangkai kata-kata. Tidak lama kemudian dia meminta izin untuk membawa anaknya pergi. 

Aku dan kak rendi mengunjungi sebuah restoran yang menurutku mewah sekali. Aku sangat minder Karena aku belum pernah datang ke restoran mewah seperti ini. Aku disuruh memilih menu sesuai apa yang inginkan. Sembari menunggu makanan datang aku dan kak rendi bercerita "sebenarnya kakak tidak perlu repot-repot membawaku ke tempat seperti ini, lagian aku sudah enak'an" sembari menundukkan kepala. "gapapa idah aku juga merasah bersalah banget, sebab aku kamu terkena bola itu". Tidak lama kemudian makanan yang tadi dipesan sudah datang. Mereka menghabiskan makanan tersebut lalu pulang. Sesampainya dirumah idah merasakan hal yang aneh "ahh masak aku baper sama kak rendi".

 Beberapa hari setelah kejadian itu. Kak rendi dan teman-temannya tidak bermain futsal lagi. Aku merasa nggak enak masak gara-gara aku kak rendi tidak bermain futsal lagi. Aku mempunyai inisiatif untuk menemui kak rendi; "kak mengapa kakak tidak bermain futsal lagi." Kak rendi menjawab "kamu kangen yak sama aku kok sampai datang kesini." Dengan nada kesal idah menjawab "ihhh apaan sih kak rendi ini" lalu idah meningglkan kak rendi, tiba-tiba kak rendi menarik tangan idah "kamu kalo marah-marah tambah keliatan imut banget loh". Seketika itu idah tidak menjawab perkataan kak rendi dan meninggalkan kak rendi. Di tengah jalan idah ngomel-ngomel sendiri "ngapain aku tadi kesana, kan jadi malu." Pada waktu pulang sekolah kak rendi menunggu idah di depan pagar sekolah. 

Kak rendi meminta maaf pada kejadian pagi tadi. "idah aku minta aaf yaa, niat ku tadi Cuma bercanda." Idah langsung memaafkan kak rendi lalu mengantar idah pulang. Ditengah perjalanan kak rendi berhenti lalu mengungkapkan sebuah kata-kata kepada idah "idah aku tidak tau perasaan ini datang waktu kapan, yang kutau sekarang aku benar-benar mencintaimu, apakah kamu bersedia menerima cintaku, dengan wajah bingung dan takut idah menjawab "maaf kak untuk saat ini aku belum bisa memberikan jawaban " dengan perasaan bersalah idah terdiam dan menundukkan kepalanya. Kak rendi dengan raut wajah kecewa tapi kak rendi masih bisa tertawa.

 Hari demi hari idah masih bingung dengan pertanyaan kak rendi. Akhirnya idah memberanikan diri datang ke kak rendi untuk menjawab." Kak sebelumnya mohon maaf yaa, aku mau menjadi pacara kakak" yang awalnya muka kak rendi tegang dan sedih akhirnya menjadi sangat ceria "idah yakin kan, makasih yaa idah telah percaya kepadaku, aku senang banget hari ini." Idah juga merasa lega akhirnya bisa menjawab pertanyaan tersebut, akhirnya mereka berdua pacaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline